

SKK Migas: Infrastruktur Jaringan Gas Belum Terintegrasi Jadi Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Gas Dalam Negeri
MIGAS June 20, 2024 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
Infrastruktur jaringan gas yang belum terintegrasi menjadi tantangan tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri maupun optimalisasi lifting gas bumi.
Hal ini disampaikan Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, sebagaimana keterangan pers yang diterima Situsenergi.com di Jakarta, Rabu (19/6).
“Untuk itu, Forum Gas Bumi 2024 difokuskan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasokan jangka pendek serta rencana pasokan jangka menengah-panjang di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” katanya.
Menurut Kurnia, forum juga akan memetakan kebutuhan pembeli utama di wilayah tersebut, serta pemetaan pasokan gas dari Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa Barat setelah selesainya pembangunan pipa Semarang – Cirebon Tahap II, di mana pembangunan yang ditargetkan selesai pada Desember 2025 itu diharapkan mampu menyelesaikan kendala infrastruktur jaringan gas.
“Pembeli gas bumi di Jawa Barat optimis dalam akselerasi pengembangan pasar karena percaya bahwa pasokan gas bumi akan berkesinambungan. Upaya ini baru langkah awal, butuh koordinasi dan komunikasi aktif, serta dukungan semua pihak untuk memastikan distribusi gas yang efisien dan merata,” papar Kurnia.
Lebih jauh ia juga menyebutkan bahwa saat ini Jawa Barat masih membutuhkan tambahan pasokan gas bumi.

“Defisit gas bumi di Jawa Barat mencapai 144 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) per tahun 2024. Ini karena produksi gas di wilayah Jawa Barat maupun area Sumatera Tengah dan Selatan yang memasok untuk pembeli Jawa Barat menunjukkan tren penurunan,” papar Kurnia.
Sementara itu untuk Jawa Timur kemungkinan besar akan mengalami surplus gas pada 2024 hingga 2025. Sedangkan
untuk tahun 2024, rata-rata ekses produksi gas bumi sekitar 90 MMSCFD. Gas yang tidak dapat terserap ini berpotensi mempengaruhi pencapaian lifting gas bumi nasional.
Keadaan ini, kata dia, berdampak pada pengembangan lapangan-lapangan baru oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Jawa Timur.
“Hal ini tentu berakibat pada kesinambungan produksi di masa mendatang, termasuk pencapaian produksi gas bumi sebesar 12 BCFD pada tahun 2030,” ujarnya.
“Akan tetapi, ekses gas dari Jawa Timur yang tidak dapat mengalir ke Jawa Barat karena belum tersambungnya infrastruktur di kedua wilayah tersebut,” pungkasnya.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.