


New York, Situsenergi.com
Harga minyak ditutup lebih tinggi, Senin, setelah operator jaringan pipa bahan bakar utama Amerika mengatakan sebagian besar dapat beroperasi kembali dalam sepekan setelah ditutup akibat serangan siber.
Potensi pertumbuhan permintaan Amerika Serikat mendorong harga minyak mentah, mengimbangi kekhawatiran bahwa pandemi virus korona yang muncul kembali di India akan memangkas permintaan di Asia.
Colonial Pipeline, jaringan pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat, Senin, mengatakan pihaknya memperkirakan untuk “secara substansial” memulihkan layanan operasional pada akhir minggu ini.
Sistem tersebut ditutup oleh serangan siber, Jumat, dan pada Minggu beberapa saluran kecil dibuka kembali sementara jalur utama tetap ditutup.
Pekan lalu, fokus pedagang bergeser ke faktor pendukung seputar pembukaan Amerika. “Sekarang pasar akan mencermati berita mengenai jaringan pipa tersebut,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 4 sen, atau 0,1 persen, menjadi USD68,32 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Senin (10/5/2021) atau Selasa (11/5/2021) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 2 sen, atau 0,03 persen menjadi USD64,92 per barel. Kedua benchmark itu melonjak lebih dari 1 persen pekan lalu, kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
“Jika jaringan pipa tersebut tidak beroperasi untuk waktu yang lama, ini akan berdampak luas pada pasar minyak tidak hanya di Amerika, tetapi juga di Eropa,” kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
“Meski begitu, saat ini diasumsikan gangguan pada jaringan pipa itu akan teratasi dalam hitungan hari, sehingga dampaknya relatif terbatas.”
Gedung Putih bekerja sama dengan Colonial untuk membantunya pulih kembali. Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengatakan perbaikan jaringan pipa itu merupakan prioritas utama.
Pejabat keamanan nasional Gedung Putih mengatakan komunitas intelijen Amerika sedang berupaya untuk menentukan apakah peretas Colonial Pipeline memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia.
Anne Neuberger, wakil penasihat keamanan nasional untuk dunia maya, mengatakan bahwa FBI telah melacak kelompok ransomware , DarkSide, setidaknya sejak Oktober lalu. Rilis berita yang dikeluarkan atas nama DarkSide mengatakan tujuannya adalah untuk menghasilkan uang dan bukan menciptakan masalah bagi masyarakat.
Minyak mentah Brent melambung lebih dari 30 persen tahun ini, didukung pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, dan pelonggaran penguncian di Amerika Serikat dan Eropa.
Tetapi pandemi yang memburuk di Asia membebani sentimen. Senin, infeksi dan kematian virus korona India mendekati rekor tertinggi harian. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.