Logo SitusEnergi
Sektor Energi Salah Satu Penyumbang Penurunan GRK Sektor Energi Salah Satu Penyumbang Penurunan GRK
Jakarta, Situsenergi.com Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gas rumah kaca (GRK) tercatat mengalami penurunan. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi... Sektor Energi Salah Satu Penyumbang Penurunan GRK

Jakarta, Situsenergi.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gas rumah kaca (GRK) tercatat mengalami penurunan.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian EDSM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan bahwa di tahun 2022, realisasi penurunan GRK mencapai 118,2 juta ton CO2, angka tersebut melebihi target yang dicanangkan dalam penurunan emisi pada tahun 2023 sebesar 116 juta ton CO2.

“Jadi kita sekarang sudah bonus sekitar 2 juta ton CO2. Kalau bisa, ke depan bonus ini kita ingin kita bisa perdagangkan di pasar karbon. Karena we do better than our target. Sejalan dengan komitmen dan ambisi besar Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca,” jelas dia dalam pernyataannya dikutip Senin (16/10/2023).

Dari penurunan emisi tahun 2022, imbuh Yudo, sektor energi berkontribusi sebesar 91,5 juta ton CO2, berkat usaha-usaha yang telah dilakukan melalui aksi efisiensi energi, pemanfaatan energi baru dan terbarukan, penggunaan bahan bakar rendah karbon, serta penggunaan teknologi pembangkit yang lebih bersih.

Adapun, realisasi penurunan emisi GRK sektor energi, dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2019 realisasi penurunan emisi 54,8 juta ton CO2 dari target 51 juta ton CO2. Selanjutnya pada tahun 2020, dari target 58 juta ton CO2, realisasi 64,4 juta ton CO2. Kemudian tahun 2021, target 67 juta ton CO2 sementara realisasi 70 juta ton CO2. Terakhir, tahun 2022, target penurunan emisi sebesar 91 juta ton CO2 dengan realisasi 91,5 juta ton CO2.

BACA JUGA   Target NZE 2060 Makin Dekat, Ini Strategi Hijau PLN 10 Tahun ke Depan

Lebih lanjut, Yudo menyebutkan bahwa sejalan dengan komitmen dan ambisi dalam menurunkan GRK, Indonesia juga menargetkan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Untuk mencapai hal tersebut, Yudo menyebut bahwa perlu dukungan dari komunitas global dalam dua hal. Pertama ialah pendanaan, karena untuk melakukan transisi energi sangat memerlukan pendanaan yang sangat besar.

PIS

“Selanjutnya adalah teknologi, kita membutuhkan teknologi yang baru, yang lebih efisien, lebih produktif, karena kita juga masih negara berkembang, sehingga diperlukan teknologi yang affordable juga,” pungkasnya. (SA/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *