Home ENERGI TERBARUKAN Sawit Watch Desak KPK Jelaskan Perkembangan Korupsi Kebun Sawit
ENERGI TERBARUKAN

Sawit Watch Desak KPK Jelaskan Perkembangan Korupsi Kebun Sawit

Share
Sawit Watch Desak KPK Jelaskan Perkembangan Korupsi Kebun Sawit
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Sawit Watch bersama Kuasa Hukumnya, INTEGRITY Law Firm mendesak KPK agar dapat menjelaskan perkembangan dugaan korupsi yang melibatkan korporasi perkebunan sawit terkait hilangnya kawasan hutan negara seluas 8.610 Ha yang dikelola PT Inhutani II.

Perlu diketahui, Sawit Watch telah mengajukan laporan ini pada tanggal 18 Januari 2022 silam. Namun, kurang lebih 4 bulan lamanya, KPK belum juga menyampaikan tindak lanjut penanganan laporan kepada NGO pemerhati perkebunan sawit ini.

Awal Februari lalu, Sawit Watch mendapat kesempatan untuk memperdalam keterangan laporan ini bersama Tim Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK. Sawit Watch berharap dari hasil diskusi tersebut, KPK segera menelusuri bukti-bukti dan memperoleh informasi dari pihak-pihak yang berkepentingan.

“KPK terus didorong secara berkala agar dapat menginformasikan penanganan dugaan korupsi kepada kami selaku Pelapor. Hal demikian kami lakukan, baik melalui pesan singkat maupun menyurat secara resmi,” kata Achmad Surambo, Direktur Eksekutif Sawit Watch dalam pernyataannya, Senin (30/05/2022).

“Pada penghujung Maret, Sawit Watch telah menyampaikan surat permohonan informasi dengan harapan KPK dapat menjabarkan modus operandi Para Terlapor saat menjarah hutan negara yang dikelola PT Inhutani II. Kalaupun uraian dugaan korupsi belum dapat disampaikan karena kepentingan investigasi, setidaknya-tidaknya KPK menerangkan sudah sejauh mana laporan ini ditangani. Sebagai informasi, hingga akhir Mei, kurang lebih hampir 2 (dua) bulan lamanya, KPK belum juga merespon surat dari Sawit Watch,” ujar dia.

Dikatakannya, bahwa KPK sebaiknya jeli melihat laporan ini sebagai bagian dari gambaran besar kasus korupsi dalam bisnis sawit yang merembes hingga kelangkaan minyak goreng.

Ditetapkannya pejabat sekelas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung, seharusnya memberi sinyal kepada KPK bahwa bisnis sawit di Tanah Air tidak terlepas dari potensi korupsi.

Potensi itu bisa dimulai dari proses pencaplokan hutan negara menjadi lahan perkebunan hingga perdagangannya. Karenanya, KPK diharapkan dapat seoptimal mungkin dalam penanganan laporan yang diadukan Sawit Watch tersebut.

Hal senada diucapkan oleh Denny Indrayana, Senior Partner INTEGRITY. Ia mengungkapkan bahwa KPK sepatutnya mengambil tindakan cepat dalam penanganan laporan ini. Langkah-langkah yang ditempuh Sawit Watch dalam pengajuan laporan yang berkaitan dengan bisnis perkebunan sawit, perlu diberi atensi oleh KPK sebagaimana penanganan kasus-kasus besar lainnya.

“Sekiranya penting bagi aparat penegak hukum untuk senantiasa responsif atas permintaan dari masyarakat, utamanya dari pihak yang berkepentingan. Dalam konteks ini, Sawit Watch yang mengambil peran whistle blower, tentunya turut membantu kerja-kerja KPK untuk mengidentifikasi potensi korupsi sektor sumber daya alam di Kalsel. Karena itu, idealnya KPK tidak butuh waktu lama untuk sekedar membalas permohonan informasi dari Sawit Watch,” pungkas Guru Besar Hukum Tata Negara ini.(SA/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...

Saham Melejit 30%! Investasi Pertamina NRE di Filipina Panen Untung Besar

Jakarta, Situsenergi.com Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali mencetak kinerja...