Home MIGAS Rusia Ukraina Masih Perang, Ini Langkah RI Kawal BBM di Dalam Negeri
MIGAS

Rusia Ukraina Masih Perang, Ini Langkah RI Kawal BBM di Dalam Negeri

Share
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Perang Rusia-Ukraina yang dimulai Sejak 24 Februari 2022 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir hingga saat ini.

Kondisi Ini menimbulkan kekhawatiran terhadap berlanjutnya gangguan rantai pasok global termasuk ke sektor minyak dan gas bumi (migas).

Menyikapi kondisi tersebut Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengungkapkan pemerintah terus mewaspadai efek Perang Rusia guna memastikan keamanan pasokan migas dalam negeri.

Berbagai strategi jangka panjang, menengah dan pendek telah disiapkan untuk mengantisipasi kondisi ini.

“Jadi kami berpandangan bahwa krisis ini tidak akan segera berakhir karena makin melebar konflik yang terjadi,” kata Tutuka dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan secara live streaming program Energi Corner, Senin (27/02/2023).

Untuk itu, kata Dirjen Migas, strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemerintah adalah dengan mengidentifikasi sumber energi potensial diantaranya gas bumi seperti di utaranya Sumatera maupun Bali, Lombok, Selat Makasar hingga Papua.

“Kami menyadari potensi fosil energi di Indonesia saat ini,” kata dia.

Dengan besarnya potensi energi tersebut, kata Tutuka, ESDM memastikan akan memaksimalkan sumber energi tersebut sebagai strategi jangka menengah.

“Langkah lainnya seperti mengkonversi BBM ke gas tetap digenjot yang tentu diharapkan akan mengurangi impor BBM,” kata dia.

Adapun jika melihat harga minyak mentah dunia, kata Tutuka, kemungkinan akan berada di level USD 80 – 90/barrel tidak lebih dari itu. Importasi minyak mentah maupun produk BBM ini juga yang terus dipantau pemerintah hingga saat ini.

“Kita mengimpor BBM sebagian besar dari Saudi Arabia dan Nigeria yang tidak berhubungan langsung dengan konflik perang yang terjadi saat ini,” kata dia.

Untuk impor produksi BBM, Indonesia lebih banyak mengimpor dari negara Singapura dan Malaysia dimana kedua negara ini juga tidak berhubungan langsung dengan negara yang sedang berperang.

Binis Parasit Solar Campuran Minyak Sawit

“Maka dari itu kita bergerak sangat hari – hati karena sebenarnya tidak berdampak langsung tapi yang perlu diwaspadai efek dominonya,” kata dia.(SA/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Ungkap Langkah Konservasi di COP30, Targetkan Dampak Lingkungan yang Lebih Besar

Belem Brasil, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali mencuri perhatian di COP30 Brasil...

Pertamina Berbagi Bikin 6.000 Motoris Sumringah: Oli Gratis & Layanan Spesial di 44 Kota

Jakarta, Situsenergi.com Ribuan motoris akhirnya tersenyum lebar lewat program Pertamina Berbagi. Di...

Pertamina Pamer Kinerja Kinclong 2025, Pendapatan Tembus USD 68 Miliar!

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan taringnya di tengah gejolak ekonomi...

SMEXPO Pertamina Meledak di Blok M Hub, Transaksi UMKM Langsung Tembus Rp1,2 Miliar

Jakarta, situsenergi.com Gelaran Pertamina SMEXPO 2025 langsung memanaskan Blok M Hub. Selama...