Revisi UU Minerba Harus Dorong Investasi dan Cegah Relaksasi

Jakarta,  situsenergy.com

Pengamat Energi dan Pertambangan Armila & Rako, Eva A. Djauhari, meminta agar pembahasan revisi UU Minerba dapat dilakukan secara komprehensif dan mempertimbangkan banyak faktor. Salah satu yang harus menjadi bahan pertimbangan sebelum draft tersebut disahkan adalah, UU Minerba kedepan harus mampu mendorong pertumbuhan investasi, konsisten dan dapat diterapkan dalam jangka panjang.

Eva menambahkan bahwa saat ini draft revisi tengah digodok oleh Badan Legislatif (Baleg) DPR. Ditargetkan revisi UU Minerba ini bakal rampung akhir tahun ini.  Menurutnya, revisi tersebut mesti mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang selama ini muncul dan harus mampu menjawab tantangan dimasa mendatang. UU Minerba harus bisa mengakomodir seluruh pemangku kepentingan termasuk industri (pelaku usaha), bangsa dan rakyat Indonesia. Untuk itu revisi ini tidak boleh hanya difokuskan kepada isu-isu tertentu saja yang rentan dijadikan komoditas politik.

“Kita harap betul-betul bisa mendorong investasi dan dalam jangka panjang secara konsisten dapat diterapkan,” ujar Eva dalam keterangan resminya hari ini di Jakarta, Rabu (9/5).

Eva juga meminta agar pembahasan revisi UU Minerba yang tengah berlangsung di Komisi terkait di DPR dilakukan dengan terbuka dan mempertimbangkan aspek jangka panjang. Nasib industri minerba di masa mendatang, kata dia, sangat tergantung dari revisi UU tersebut.

“Dalam jangka panjang, RUU ini harus mempertimbangkan perkembangan-perkembangan di masa depan. Di akomodir sejak saat ini di pasal-pasal sehingga memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha dan menunjang iklim investasi jangka panjang,” papar Eva. (Din)