Logo SitusEnergi
ReforMiner Setuju, Kajian Holding Geothermal Harus Libatkan Pihak Netral ReforMiner Setuju, Kajian Holding Geothermal Harus Libatkan Pihak Netral
Jakarta, Situsenergi.com Direktur ReforMiner, Komaidi Notonegoro menanggapi pernyataan resmi PT PLN (Persero) yang bersikap mendukung langkah pemerintah untuk pembentukan holding geothermal atau holding BUMN... ReforMiner Setuju, Kajian Holding Geothermal Harus Libatkan Pihak Netral

Jakarta, Situsenergi.com

Direktur ReforMiner, Komaidi Notonegoro menanggapi pernyataan resmi PT PLN (Persero) yang bersikap mendukung langkah pemerintah untuk pembentukan holding geothermal atau holding BUMN panas bumi. Menurut Komaidi, sikap PLN secara eksplisit mendukung pembentukan holding tersebut.

Namun demikian, terkait posisi Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai induk holding, sikap PLN disebutnya terlalu normatif.

“Saya kira yang disampaikan PLN tersebut normatif, tidak menolak maupun menyetujui terkait posisi PGE,” ujar Komaidi kepada Situsenergi.com, Rabu (28/7/2021).

Meski demikian, Komaidi mengaku sepakat dengan pernyataan PLN soal perlunya dilakukan kajian komprehensif yang melibatkan pihak-pihak netral, dalam mempersiapkan holding geothermal tersebut.

“Dalam hal ini saya kira yang disampaikan bahwa proses harus menggunakan basis kajian yang dilakukan konsultan juga sudah dilakukan pemerintah,” tuturnya.

“Saya sependapat dengan PLN bahwa dalam proses implementasinya tetap diperlukan pendampingan dari konsultan atau pihak yang netral,” sambungnya.

Sebelumnya, PLN melalui Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR, Agung Murdifi menyatakan sikapnya terkait rencana holding geothermal tersebut. Ada beberapa poin yang menjadi catatan PLN, antara lain:

BACA JUGA   Sejarah Baru! EDRR 2025 Satukan Pemerintah, TNI-Polri, dan Dunia Internasional untuk Mitigasi Bencana

• PLN terus mendukung transisi energi di Indonesia dengan gencar mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, salah satunya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Hal ini sesuai dengan Transformasi PLN dalam pilar Green yang dicanangkan sejak 21 April 2020.

• Potensi energi panas bumi Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia dengan kapasitas sekitar 25 GW. Indonesia menyumbang 40 persen cadangan potensi panas bumi di dunia. Sementara yang dimanfaatkan baru sekitar 1,9 GW. Melihat besarnya potensi tersebut diperlukan upaya terobosan untuk mengakselerasi pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik.

• Saat ini PLN mengoperasikan PLTP dengan total kapasitas 572 MW dan menghasilkan listrik 4.128 GWh. Bahkan PLTP pertama dan tertua di Indonesia yang dikelola anak usaha PLN yaitu Indonesia Power sejak 39 tahun lalu, tetap andal menghasilkan energi bersih 375 MW dan berhasil menggerakkan ekonomi kerakyatan.

• Dalam mendukung pengembangan panas bumi di Tanah Air, PLN sedang mengerjakan proyek PLTP dengan total kapasitas 360 MW dan sinergi BUMN sebesar 250 MW. Tidak hanya itu, pengembangan juga dilakukan dengan meningkatkan kapasitas PLTP yang telah beroperasi.

BACA JUGA   PLN Gaet Ribuan Relawan, Berhasil Angkut 170 Ton Sampah Lewat Zero Waste Warriors!

• PLN sebagai pelaksana mandat di bidang kelistrikan mendukung inisiasi dan rencana yang baik untuk pengembangan panas bumi melalui Holding Geothermal Indonesia (HGI). Holding panas bumi harus membentuk ekosistem bisnis yang efektif, efisien dan memberikan added value bagi seluruh BUMN yang terlibat dalam pembentukan holding. Dan yang terpenting, pembentukan holding harus memberikan manfaat yang terbaik untuk bangsa Indonesia dengan menghasilkan tarif listrik yang terjangkau (affordable).

• Untuk itu, kajian terkait bisnis, feasibility, pengembangan dan pemanfaatan ke depan masih terus dilakukan oleh konsultan. Hal ini dilakukan untuk agar holding yang dibentuk dapat mengakselarasi pengembangan PLTP di Indonesia. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *