Logo SitusEnergi
ReforMiner Institute: Semua Negara Alami Risiko Ekonomi Akibat Perang Rusia-Ukraina ReforMiner Institute: Semua Negara Alami Risiko Ekonomi Akibat Perang Rusia-Ukraina
Jakarta, Situsenergi.com Resiko ekonomi akibat perang antara dua negara pecahan Uni Soviet yakni Rusia dan Ukraina yang sedang terjadi saat ini tidak hanya akan... ReforMiner Institute: Semua Negara Alami Risiko Ekonomi Akibat Perang Rusia-Ukraina

Jakarta, Situsenergi.com

Resiko ekonomi akibat perang antara dua negara pecahan Uni Soviet yakni Rusia dan Ukraina yang sedang terjadi saat ini tidak hanya akan dihadapi oleh kedua negara tersebut, namun juga oleh hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro dalam keterangannya yang diterima Situsenergi.com di Jakarta, Sabtu (05/3/2022).

“Geopolitik menjadi faktor penting yang mempengaruhi kondisi makro ekonomi suatu negara dalam era sistem energi terbuka. Dan besaran resiko itu sendiri akan ditentukan oleh seberapa besar hubungan dagang masing-masing negara terhadap kedua negara yang sedang berperang,” kata Komaidi.

Menurut Pengajar Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti itu, hingga saat ini pergerakan harga minyak tercatat memiliki sensitivitas yang sangat tinggi terhadap isu geopolitik. Pasalnya, peran minyak sampai saat ini masih menjadi sumber energi utama bagi hampir semua negara di dunia.

Dikatakan, permasalahan geopolitik dalam bentuk ketegangan di suatu wilayah apalagi sampai memicu terjadinya perang, secara langsung akan meningkatnya harga minyak di pasar internasional. Dalam tingkatan tertentu, perang juga akan mengganggu kegiatan produksi dan jalur distribusi minyak.

BACA JUGA   Flores Siap Jadi Pusat Energi Hijau, Pemerintah Siapkan UPT dan Prodi Baru

“Selain itu, perang juga akan memberikan konsekuensi terhadap meningkatnya kebutuhan minyak secara langsung untuk aktivitas tersebut sehingga akan mendorong harga minyak pada level yang lebih tinggi,” ujarnya.

“Artinya jika para pelaku ekonomi atau seluruh masyarakat mengetahui dampak yang akan timbul dari suatu kebijakan atau peristiwa yang sedang terjadi, maka mereka akan memberikan respon masif yang dapat tidak terkendali,” lanjut Komaidi.

Hal lain yang juga dikhawatirkan adalah apabila perang tersebut berlangsung lebih lama. Karena salah satu ekspektasi rasional yang kemungkinan sudah dalam pemahaman masyarakat dunia adalah bahwa volume produksi minyak akan berkurang dan pasokan di pasar akan terkendala.

“Jika kekhawatiran seperti ini terus meningkat, maka respon yang dapat terjadi adalah masing-masing negara akan berusaha mengamankan pasokan minyak untuk kebutuhan mereka selama periode tertentu,” katanya.

Dalam konteks pasar minyak, lanjut dia, perang Rusia-Ukraina hampir dapat dipastikan akan mengganggu pasokan minyak di pasar internasional.

“Sebab selain OPEC, kita tahu bahwa Rusia adalah salah satu produsen dan eksportir utama minyak dunia, di mana rata-rata produksi minyak Rusia selama lima tahun terakhir sekitar 11,32 juta barel per hari,” tukasnya.

BACA JUGA   Sejarah Baru! EDRR 2025 Satukan Pemerintah, TNI-Polri, dan Dunia Internasional untuk Mitigasi Bencana

“Dari jumlah produksi tersebut, sekitar 3,29 juta barel per hari (29 persen) untuk konsumsi domestik. Sementara sekitar 8,02 juta barel per hari (71 persen) untuk memenuhi kebutuhan ekspor,” urainya.

Berdasarkan data, distribusi ekspor minyak Rusia adalah untuk Eropa 53,15 persen, China 32 persen, CIS 5,69 persen, Jepang 2 persen, Amerika Serikat 1,42 persen, India 1 persen, Singapura 0,5 persen, dan Asia Pasifik lain 4,62 persen.

Rusia juga tercatat memiliki peran penting terhadap pasar gas khususnya untuk wilayah Eropa. Selama lima tahun terakhir rata-rata produksi gas pipa Rusia sekitar 62,08 BCF per hari. Dari volume produksi tersebut sekitar 18,30 BCF per hari (30,4 persen) untuk memenuhi kebutuhan negara yang lain di Kawasan Eropa.(SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *