Logo SitusEnergi
Rapat Perdana Dengan Komisi VII, Kepala BPH Migas Dihujani Pertanyaan Soal Proyek Pipa Gas Rapat Perdana Dengan Komisi VII, Kepala BPH Migas Dihujani Pertanyaan Soal Proyek Pipa Gas
Jakarta, Situsenergi.com Hari ini, Senin (23/8/2021), Ketua dan Anggota Komite BPH Migas periode 2021-2025 yang baru dilantik, mengadakan rapat perdana dengan Komisi VII DPR-RI.... Rapat Perdana Dengan Komisi VII, Kepala BPH Migas Dihujani Pertanyaan Soal Proyek Pipa Gas

Jakarta, Situsenergi.com

Hari ini, Senin (23/8/2021), Ketua dan Anggota Komite BPH Migas periode 2021-2025 yang baru dilantik, mengadakan rapat perdana dengan Komisi VII DPR-RI. Bertindak sebagai pimpinan rapat yaitu Wakil Ketua Komisi VII, Maman Abdurrahman.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan secara luring maupun daring itu, Kepala BPH MIgas Erika Retnowati didampingi oleh para anggotanya yang hadir secara fisik di gedung parlemen. Erika banyak mendapat pertanyaan dari para anggota Komisi VII yang mempertanyakan soal proyek pipa gas yang sempat menjadi kontroversi ketika Kelapa BPH Migas sebelumnya, Fanshurullah Asa berdebat dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif soal pelaksana proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem).

“Masalah kelanjutan pipa transmisi Cisem, dulu kalau gak salah Menteri (ESDM) mengajukan permasalahan itu di Komisi VII dan sudah disetujui. Informasinya pemenang tender itu mengundurkan diri. Dan karena itu diambil alih pemerintah. Pada saat itu Komisi VII menyepakatinya. Pada kenyataannya BPH Migas telah memberikan penugasan kepada Pemenang tender, sekarang bagaimana permasalahan ini akan diurai. Sekarang di APBN 2022 apakah tersedia uangnya?,” demikian disampaikan Anggota Komisi VII dari Fraksi Golkar, Gandung Pardiman, dalam RDP, Senin (23/8/2021).

Menurut Gandung, proyek ini harus dikaji ulang agar jangan sampai nanti ada pihak yang merasa dirugikan.

“Coba ini dikaji ulang bagaimana proyek ini, jangan sampai ada pihak yang dirugikan karena keteledoran dalam mengambil keputusan,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII dari Fraksi Gerindra, Kardaya Warmika juga menyoroti soal proyek pipa Cisem.

“Tender-tender seperti (proyek) Cirebon-Semarang ini harus dilihat betul bahwa itu bagaimana, sesuai dengan ketentuannya. Semangat boleh tapi harus sesuai dengan ketentuannya,” tegas Kardaya.

Erika Retnowati kemudian menjawab menjawab beberapa pertanyaan terkait proyek pipa transmisi gas CIsem. Ia memastikan, proyek pipa gas CIsem tetap akan dijalankan dengan menggunakan APBN sebagai pembiayaan, meski pembangunannya dilakukan secara bertahap.

BACA JUGA   Pertamina Luncurkan Sistem Perizinan Real-Time Berbasis Geospasial di Konferensi Esri 2025

“Dari koordinasi kami, semula ruasnya dari Cirebon-Semarang akan didanai APBN secara utuh dan bertahap selama 2 tahun, dimulai dari 2022,” ungkap Erika. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *