Logo SitusEnergi
Raih Laba Bersih Rp 29,3 Triliun, Ekonom UGM Apresiasi Pertamina Raih Laba Bersih Rp 29,3 Triliun, Ekonom UGM Apresiasi Pertamina
Jakarta, Situsenergi.com Pakar ekonomi dan bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Mudrajad Kuncoro mengatakan, raihan positif laba bersih Pertamina pada 2021 sebesar Rp 29,3... Raih Laba Bersih Rp 29,3 Triliun, Ekonom UGM Apresiasi Pertamina

Jakarta, Situsenergi.com

Pakar ekonomi dan bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Mudrajad Kuncoro mengatakan, raihan positif laba bersih Pertamina pada 2021 sebesar Rp 29,3 triliun patut diapresiasi. Pasalnya, jumlah tersebut meningkat 95 persen dibanding laba bersih tahun sebelumnya.

“Tapi perolehan laba bersih Pertamina tersebut tidak perlu dibanding-bandingkan dengan laba Petronas, perusahaan minyak Malaysia yang meraih laba Rp159,7 triliun karena memang tidak “apple to apple”,” kata Profesor Mudrajad seperti dikutip di Jakarta, Jumat (05/8/2022).

Apalagi, lanjutnya, BUMN migas tersebut juga harus menjalankan PSO di seluruh Indonesia, yang merupakan amanah Pasal 33 UUD 1945

“Di satu sisi, Pertamina sebagai persero dituntut meraih laba sebanyak-banyaknya, namun sebagai pengemban public service obligations (PSO), BUMN tersebut juga harus siap merugi. Sebab, melalui PSO harga produk yang disubsidi seperti Solar dan Pertalite, ditetapkan Pemerintah,” paparnya.

Menurut Mudrajad, PSO itulah yang membedakan antara Pertamina dan Petronas, apalagi, penugasan yang diterima Pertamina meliputi seluruh wilayah NKRI yang sangat luas dengan kondisi geografis yang sulit.

“Selain itu, dalam praktik, pasti ada dilema, antara memenuhi amanah UUD dengan amanah UU tentang Perseoran Terbatas. Karena terkait UU tentang PT harus lari 100 Km/jam,” ujarnya.

BACA JUGA   PDSI Raih Penghargaan dari Pertamina EP Zona 13 Berkat Operasi Pengeboran Tanpa Insiden

“Tetapi kalau bicara PSO, harus pemerataan karena 27 persen rakyat kita masih di bawah garis kemiskinan. Pertamina harus menjual produk subsidi yang harganya sudah ditentukan. Dan itu tidak mudah,” lanjutnya.

Lebih jauh Mudrajad mengatakan, selain meraih laba bersih 2021 sebesar Rp 29,3 triliun tersebut, Pertamina juga masih berkontribusi melalui pajak sebesar Rp 126,7 triliun dan juga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) sebesar Rp 73,1 Triliun.

“Efisiensi Pertamina lumayan, dan harus diakui. Cost Saving yang dilakukan Pertamina, menghemat 1,3 miliar dolar AS, Cost Optimization menghemat 2,2 miliar dolar AS, dan Cost Avoidance sebesar 350 Juta dolar,” pungkasnya.(SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *