Logo SitusEnergi
PUSKEPI: Meski Harga Naik, Konsumen Pertamax Tidak Berkurang PUSKEPI: Meski Harga Naik, Konsumen Pertamax Tidak Berkurang
Jakarta, Situsenergi.com Direktur Eksekutif PUSKEPI (Pusat Studi Kebijakan Publik), Sofyano Zakaria menilai, kenaikan harga Pertamax beberapa waktu lalu tidak terlalu berdampak terhadap berkurangnya konsumen... PUSKEPI: Meski Harga Naik, Konsumen Pertamax Tidak Berkurang

Jakarta, Situsenergi.com

Direktur Eksekutif PUSKEPI (Pusat Studi Kebijakan Publik), Sofyano Zakaria menilai, kenaikan harga Pertamax beberapa waktu lalu tidak terlalu berdampak terhadap berkurangnya konsumen menggunakan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

Lebih jauh dikatakan, meskipun awalnya terjadi penurunan volume penggunaan Pertamax pasca kenaikan harga, namun hal itu tidak berlangsung lama dan hanya berlangsung sekitar dua minggu, setelah itu kembali normal seperti biasa.

“Konsumen BBM tidak bermasalah dengan kenaikan harga Pertamax, jadi menurut saya harganya masih bisa dinaikkan lagi. Apalagi sekarang harga yang diberlakukan masih jauh dari harga keekonomiannya,” kata Sofyano kepada wartawan disela acara Halal bi Halal yang digelar Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI) bertajuk ‘Mengangkat Energi untuk Bangsa dalam Bingkai Kebersamaan’ bertempat di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Menurutnya, pilihan masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan tidak membuat daya beli mereka turun walaupun harga Pertamax naik.

“Masyarakat sudah semakin sadar untuk menggunakan BBM ramah lingkungan meski harganya lebih mahal,” tutup Koordinator Asosiasi Pengamat Energi Indonesia ini.

Ditemui di tempat yang sama, pemilik Pertashop yang berlokasi di Desa Muara Bakti, Babelan Kabupaten Bekasi, Rika Marishka juga menyampaikan hal yang sama.

BACA JUGA   Pendapatan PGN Tumbuh 2 Persen di Kuartal I 2025, Ini Strateginya

Menurut Rika, sebelum harga Pertamax naik, omset di Pertsahop miliknya rata-rata 800 sampai 1.000 liter, namun setelah harga dinaikkan omzet penjualan turun hingga 200an liter per hari.

“Namun hal ini hanya berlangsung sekitar dua minggu, setelah itu Alhamdulillah penjualan kembali naik ke angka normal di kisaran 800-1.000 liter per hari,” ujarnya.

Lebih jauh ia mengatakan, turunnya omzet penjualan saat itu karena banyaknya konsumen yang beralih ke BBM Pertalite yang dibeli dari pada pedagang eceran.

“Tapi setelah adanya larangan dari Pertamina untuk melayani pembelian Pertalite pakai jerigen, omzet penjualan Pertamax di Pertashop kembali terdongkrak,” ujarnya seraya berharap kondisi ini terus bertahan dan Pertamax akan tetap menjadi pilihan.(SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *