

PTAR Tunjukkan Inovasi Jembatan Arboreal untuk Primata Batang Toru di Asian Primate Symposium
MINERBA December 5, 2024 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
PT Agincourt Resources (PTAR) yang merupakan pengelola tambang Emas Martabe, mempresentasikan inovasi harmonisasi kegiatan pertambangan dengan pelestarian alam di ajang Asian Primate Symposium yang tahun ini mengangkat tema “Living in Harmony with Primates.” Melalui proyek 13 jembatan arboreal yang dilengkapi camera trap, Perusahaan dapat membangun kehidupan yang berdampingan dan berkelanjutan antara manusia dengan primata.
Asian Primate Symposium ke-9 yang berlangsung di Universitas Sumatra Utara pada 23 – 27 November 2024 ini diikuti 295 partisipan, mencakup ilmuwan, pakar primata, dan konservasionis dari berbagai negara, dengan beragam topik diskusi tingkat tinggi soal primata.
Menurut Superintendent Environmental Site Support Agincourt Resources, Syaiful Anwar, di ajang bergengsi tersebut, PT Agincourt Resources (PTAR) mengangkat penelitian berjudul “Arboreal Bridges for Sustainable Human-Primates Coexistence within Ecologies Adaptation at Martabe Gold Mine.”
“Pemasangan jembatan arboreal merupakan bagian dari komitmen Perusahaan untuk memastikan keberlangsungan hidup ekosistem primata di sekitar areal tambang,” kata Syaiful dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Dikatakan, jembatan arboreal yang menyerupai jembatan gantung dan dirancang khusus untuk hewan arboreal atau hewan-hewan yang sebagian besar hidupnya di atas pepohonan berperan sebagai penghubung antarfragmen di hutan yang ada di area Tambang Emas Martabe. Melalui jembatan arboreal, primata dapat dengan bebas berpindah ke area lain, mencari makan, dan berkembang biak tanpa terhalang aktivitas manusia.
“Jembatan arboreal memberikan fleksibilitas bagi primata untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan sekaligus mengurangi risiko konfik antara satwa dengan manusia,” katanya.
Sepanjang 2023-2024, lanjut dia, terekam enam spesies memanfaatkan jembatan arboreal di kawasan Tambang Emas Martabe.
“Mereka adalah huliap (Presbytis sumatrana), beruk (Macaca nemestrina), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung kelabu (Trachypithecus cristatus), jelarang hitam (Ratufa bicolor), dan musang akar jawa (Arctogalidia trivirgata),” ungkapnya.
Sementara Manager Environmental Agincourt Resources, Mahmud Subagya, menambahkan bahwa jembatan arboreal merupakan salah satu contoh nyata bagaimana industri pertambangan dapat berjalan beriringan dengan upaya konservasi keanekaragaman hayati.
“Partisipasi PTAR dalam Asian Primate Symposium menegaskan komitmen kami terhadap pelestarian keanekaragaman hayati Sumatra, sekaligus memastikan praktik tambang yang berkelanjutan. Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat bagi satwa liar, tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan generasi mendatang,” papar Mahmud.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa jembatan arboreal di Tambang Emas Martabe menjadi tonggak penting dalam upaya melindungi kekayaan ekologi di alam Sumatra.

“Proyek ini membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat, dapat tercapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan,” katanya.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.