Logo SitusEnergi
Proyek Lapangan YY Blok ONWJ Dapat Ijin Produksi Pertengahan 2020 Proyek Lapangan YY Blok ONWJ Dapat Ijin Produksi Pertengahan 2020
Jakarta, Situsenergy.com Proyek lapangan YY Blok Offshore North West Java (ONWJ) di Karawang Jawa Barat mendapat ijin untuk kembali berprodukai pada pertengn 2020. Setelah tahun... Proyek Lapangan YY Blok ONWJ Dapat Ijin Produksi Pertengahan 2020

Jakarta, Situsenergy.com

Proyek lapangan YY Blok Offshore North West Java (ONWJ) di Karawang Jawa Barat mendapat ijin untuk kembali berprodukai pada pertengn 2020.

Setelah tahun lalu gagal berproduksi karena adanya kebocoran sehingga terjadi semburan minyak, proyek lapangan YY harus dilanjutkan lagi pada 2020. Apalagi proyek ini menjadi salah satu penyumbang produksi migas nasional.

Mengacu data SKK Migas, lapangan YY ditargetkan menyumbang minyak sebesar 4.000 bopd dan gas sebesar 25 mmscfd. Selain peyumbang lifting migas produksi lapangan YY untuk emncukupi kebutuhan gas industri di Jawa Barat.

Menurut Direktur Operasi dan Produksi PHE Taufik Adityawarman, saat ini sedang dilakukan pengerjaan memotong platform untuk dilakukan perbaikan. Pasalnya, platform YYA-1 terkena semburan minyak sehingga butuh perbaikan.

“Mudah-mudahan pertengahan Januari 2020 sudah terpotong. Anjungan dibawa ke darat dilakukan proses instalasi ulang di posisi relief well. Jadi nanti akan diproduksikan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Dikatakan, persetujuan produksi tersebut telah mendapatkan izin dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). SKK Migas meminta proyek tersebut dapat berproduksi pada akhir 2020 mendatang. “Kawan-kawan SKK Migas ingin akhir 2020. Sedangkan sesuai jadwal pertengahan 2021. Kita lagi optimasi apakah bisa re-schedule,” kata dia.

BACA JUGA   Swasembada Energi atau Reshuffle! Pesan Tegas Prabowo di Forum Internasional

Dia mengungkapkan bahwa produksi lapangan YY diproyeksikan lebih rendah dibandingkan target awal sebelum terjadinya insiden kebocoran. Untuk tahap awal produksi minyak dari sumur relief well tidak sebesar dari rencana awal.

“Sesuai rencana, dulu satu sumur 3.000 barel minyak per hari. Mungkin bisa sepertiga dari rencana awal. Begitu juga gasnya dari semula 25 mmscfd secara linear juga sepertiganya,” tutupnya.(adi)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *