Home ENERGI Propek Negatif, Rating Saka Energi Turun Peringkat
ENERGI

Propek Negatif, Rating Saka Energi Turun Peringkat

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com

Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings memutuskan untuk menurunkan peringkat anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), yakni PT Saka Energi Indonesia menjadi B-, dengan prospek negatif pada Issuer Default Rating (IDR) jangka panjang.

“Penurunan peringkat tersebut mencerminkan ekspektasi kami terhadap melemahnya dukungan dari Perusahaan Gas Negara sebagai induk perusahaan Saka Energi. Saat ini PGN memiliki peringkat BBB-, dengan outlook stabil,” demikian disebutkan dalam laporan Fitch Ratings, Selasa (19/1/2021).

Fitch menyebutkan, dukungan PGN yang melemah terhadap Saka Energi ditunjukkan oleh sikap induk usaha yang meminta agar Saka Energi segera membayar sebagian pinjaman kepada pemegang saham di bulan ini atau berlawanan dengan keputusan PGN yang berencana memperpanjang jangka waktu pembayaran pinjaman itu.

Sebelumnya, Fitch memperkirakan bahwa PGN akan mendukung Saka Energi melalui perpanjangan batas waktu jatuh tempo pinjaman anak usaha yang memproduksi minyak dan gas bumi tersebut. “Fitch meyakini, pembayaran sebagian pinjaman itu akan mengganggu leksibilitas keuangan Saka Energi pada saat perusahaan menghadapi kemungkinan sanksi pajak dan tantangan operasi”.

Saat ini, Fitch menilai bahwa Saka Energi mendapatkan dukungan yang lebih lemah dari PGN. Dengan demikian, terdapat peringkat yang berbeda antara Saka Energi dan PGN sebagai induk perusahaan. “Outlook negatif mencerminkan risiko semakin melemahnya keterkaitan antara PGN dan Saka Energi, sehingga tampak tidak ada dukungan afirmatif dari PGN”.

Fitch beranggapan, posisi Saka Energi dalam struktur perusahaan minyak.dan gas milik negara masih belum memiliki kepastian, dan berkurangnya dukungan permodalan yang berkelanjutan dari PGN akan meningkatkan ketidakpastian komitmen induk usaha terhadap Saka Energi.

“Fitch menilai SCP (Standalone Credit Profile) Saka Energi di level ‘b-‘ mencerminkan bahwa terdapat kinerja operasional dan keuangan yang lebih lemah. Kami memperkirakan, Saka Energi masih membutuhkan dukungan PGN untuk membayar atau membiayai kembali surat utang berdenominasi dolar AS di 2024,” demikian disebutkan Fitch. (DIN/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...