Home ENERGI Progres Proyek RDMP Kilang Balikpapan Capai 7,8 Persen
ENERGI

Progres Proyek RDMP Kilang Balikpapan Capai 7,8 Persen

Share
Share

Jakarta, Situsenergy.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa progres pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V di Balikpapan, Kalimantan Timur sudah mencapai 7,8 persen. Artinya masih butuh waktu yang lama untuk bisa selesai 100 persen.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menyatakan bahwA keberadaan RDMP RU V ini sangat penting bagi peningkatan kapasitas kilang minyak dalam negeri. Proyek RDMP Kilang Balikpapan selain meningkatkan kapasitas kilang 100.000 Barrel Per Day juga akan meningkatkan kualitasi produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V.

Diakui Arifin bahwa proyek dengan nilai investasi USD6,5 miliar ini cukup komplek sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama hingga siap beroperasi. Direncanakan RDMP ini baru akan mulai beroperasi pada bulan Juli tahun 2023 ini. Pada tahap konstruksi ini diperkirakan menyerap sekitar 15.000 tenaga kerja dan sekitar 800 orang pada saat kilang sudah beroperasi.

“Pencapaiannya baru 7,8 persen tetapi progres ini sudah melebihi target yang sudah ditetapkan,” ungkap Arifin dalam keterangannya, Jumat (8/11).

Arifin menyampaikan apresiasi atas capaian pembangunan RDMP tersebut. Dia menekankan pentingnya Project Monitoring and Controlling sehingga diharapkan proyek ini bisa dipercepat paling tidak 3 bulan dengan tetap menjaga keselamatan kerja dan memperhatikan kemampuan karyawannya.

“Bekerja itu harus cermat, jangan ragu-ragu untuk mencari mitra-mitra yang bisa mendukung tercapainya hasil tersebut dengan resiko yang bisa kita kendalikan, kemudian juga dengan program-program investasi yang massif itu kita bisa selain memikirkan kemampuan finance juga man power kita,” ujar Arifin.

Pemerintah, kata Arifin, dipastikan akan terus mendukung sepenuhnya langkah-langkah Pertamina dalam melakukan berbagai upaya peningkatan produksi minyak dan gas (migas) nasional. Meski begitu dia mengingatkan agar dalam menjalankan proyek selain kecepatan juga dibutuhkan kehati-hatian dan kecermatan. Pasalnya jika terjadi human eror di sebuah proyek dipastikan akan menghasilkan loses yang cukup besar yang bisa merugikan Pertamina.

“Jadi sering-seringlah manajeman bisa melihat dan menyaksikan sendiri dengan melakukan kunjungan-kunjungan langsung ke lapangan,” pungkas Arifin. (DIN/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...