

Program HGBT Tak Berjalan Baik, AGK Kinerja Industri Kurang Greget
MIGAS February 2, 2024 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) menyesalkan implementasi kebijakan
harga gas bumi tertentu (HGBT) belum sepenuhnya berjalan baik. Hal ini mengakibatkan sektor industri manufaktur kurang “greget” dalam kinerjanya di bulan Januari 2024.
Meski Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis S&P Global tetap di zona ekspansif di level 52,9 poin pada Januari 2024, namun realisasi ini diyakini bisa lebih tinggi lagi apabila program HGBT berjalan baik. Indonesia dan India tercatat sebagai negara dengan kinerja industri manufaktur yang tetap tinggi dalam 29 bulan terakhir.
“Seandainya saja program HGBT bisa berjalan dengan baik, saya yakin tingkat optimisme dari pelaku industri makan jauh lebih tinggi,” ujar AGK di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Menurutnya, realisasi penyaluran alokasi gas industri tertentu untuk pengguna HGBT di Jawa Timur kerap kurang dari jumlah alokasi yang ditetapkan. Padahal, alokasi volumenya sudah diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu.
Ditegaskan bahwa Insentif HGBT untuk sektor industri ini memang sangat mutlak diperlukan demi menarik investasi masuk ke Indonesia dan demi mendorong kinerja sektor industri. Selain itu, kebijakan lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah pemberlakuan aturan yang ketat untuk impor. Hal tersebut menyusul membanjirnya produk tekstil impor yang masuk secara ilegal, sehingga mengakibatkan sejumlah produsen tekstil dalam negeri harus gulung tikar.
“Program HGBT yang tidak berjalan baik dan produk-produk impor ilegal ini menciptakan opportunity lost bagi industri manufaktur, yang juga berdampak pada daya saing industri yang tidak maksimal,” tegas Agus. (DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.