Home MINERBA Produk Tambang Turun Harga, HPE Terkena BK Juga Terpengaruh
MINERBA

Produk Tambang Turun Harga, HPE Terkena BK Juga Terpengaruh

Share
Produk Tambang Turun Harga, HPE Terkena BK Juga Terpengaruh
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Hampir seluruh komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) pada periode November 2022 mengalami penurunan harga. Penurunan harga ini disebabkan karena menurunnya permintaan di pasar dunia.

Akibat dari tren penurunan harga tersebut memicu perubahan penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar untuk periode November 2022. 

“Hampir seluruh komoditas pertambangan yang dikenakan bea keluar masih mengalami penurunan harga dikarenakan turunnya permintaan atas produk tersebut di pasar dunia,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).

Komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut yaitu konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat mangan, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian. Satu-satunya produk yang mengalami kenaikan harga meskipun relatif kecil yaitu konsentrat timbal, setelah pada periode lalu juga mengalami tren penurunan harga. 

“Untuk harga pellet konsentrat pasir besi masih tetap tidak mengalami perubahan sebagaimana biasanya,” ungkapnya.

Produk pertambangan yang mengalami penurunan harga rata-rata pada periode November 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD2.873,47/WE atau turun sebesar 3,41%. Lalu konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD81,43/WE atau turun sebesar 4,24%.

Selanjutnya konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata sebesar USD41,61/WE atau turun sebesar 4,24%. Kemudian konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata USD216,31/WE atau turun sebesar 3,24%; konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata sebesar USD872,68/WE atau turun sebesar 10,42%.

Selanjutnya, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD48,62/WE atau turun sebesar 4,24%. Berikutnya konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata USD 448,66/WE atau turun sebesar 4,77%. Berlanjut konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata USD 1.353,64/WE atau turun sebesar 6,55% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata sebesar USD 30,04/WE atau turun sebesar 4,31%.

“Untuk konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) menjadi satu-satunya produk yang mengalami kenaikan dengan harga rata-rata sebesar USD799,48/WE atau naik sebesar 0,38%, sedangkan untuk komoditas produk pertambangan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54%) dengan harga rata-rata USD117,98/WE masih tetap tidak mengalami perubahan,” pungkas dia. (DIN/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

PTBA Uji Coba Co-Firing PLTU 30 MW di Tanjung Enim

Jakarta, Situsenergi.com PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaksanakan uji coba co-firing pada...

MIND ID Dorong Hilirisasi Nikel di Sulawesi, Ribuan Tenaga Kerja Lokal Terserap

Jakarta, situsenergi.com Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, melalui PT Vale Indonesia...

Harga Batubara Turun, Kinerja Keuangan ITM Tertekan

Jakarta, situsenergi.com PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) menghadapi tekanan kinerja pada...

Waskita Kuasai Proyek Kilang Pertamina di Papua, Kirim Ratusan Beton Jumbo ke Sorong!

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali mencetak prestasi di...