Logo SitusEnergi
PLN Paparkan Skenario Transisi Energi Menuju NZE 2060 di Konferensi Kelistrikan Asia Pasifik PLN Paparkan Skenario Transisi Energi Menuju NZE 2060 di Konferensi Kelistrikan Asia Pasifik
Jakarta, Situsenergi.com Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan, langkah strategis perseroan untuk mempercepat transisi energi Indonesia adalah dengan skenario Accelerated Renewable Energy... PLN Paparkan Skenario Transisi Energi Menuju NZE 2060 di Konferensi Kelistrikan Asia Pasifik

Jakarta, Situsenergi.com

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan, langkah strategis perseroan untuk mempercepat transisi energi Indonesia adalah dengan skenario Accelerated Renewable Energy Development melalui pembangunan Green Transmission Line, serta pembangunan Smartgrid dan Flexible Generation.

“Dalam transisi energi, kami membangun skenario Accelerated Renewable Energy Development yang secara agresif menambah 75 persen dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan 25 persen dari gas alam pada 2040,” kata Darmawan dalam agenda dalam Conference on the Electric Power Supply Industry (CEPSI) di Xiamen, China seperti dikutip di Jakarta Minggu (22/10).

Menurut Darmawan, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan sumber daya alam yang besar membuat sumber EBT tersebar dan terpisah dengan pusat demand. Guna bisa menyinkronkan mismatch yang ada, PLN mengembangkan Green Transmission Line.

“Pengembangan pembangkit EBT ini bisa dipercepat dengan pembangunan jaringan transmisi yang terkoneksi dengan baik. Green Transmission Line menjadi salah satu skema yang mampu menghubungkan sumber energi dengan demand. Dengan hal tersebut, maka target porsi pembangkit EBT hinga 75% pada bauran energi bisa dicapai,” papar Darmawan.

PIS

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa sumber energi EBT yang mayoritas bersifat intermittent akan diatasi dengan pembangunan smartgrid dan flexible generation. Adanya skema ini, menunjukan bahwa listrik yang berasal dari EBT bisa dipasok lebih besar tanpa harus mengkhawatirkan faktor intermitensi.

“Dengan langkah-langkah strategis tersebut, PLN sebagai lokomotif transisi energi di Indonesia optimistis target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 bakal tercapai. Dari 1 miliar ton emisi pada 2060, kami akan mengubahnya menjadi nol ton emisi pada 2060,” tegas Darmawan.

Selain itu, sejak Pemerintah menyatakan komitmen mencapai target NZE pada 2060 di tahun 2020 silam, PLN tidak tinggal diam dalam upaya dekarbonisasi.

BACA JUGA   Gila! PLN Masuk Daftar Perusahaan Terkaya Dunia, Bukan Cuma Jualan Listrik!

Langkah strategis seperti pengurangan porsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) serta transisi pembangkit fosil dengan pembangkit gas mampu mengurangi emisi karbon hingga 3,5 juta ton CO2 per tahun.

“Kami juga terus mengembangkan inovasi teknologi dengan melakukan teknologi co-firing biomassa, pengembangan hidrogen hijau serta kajian terkait carbon capture storage. Upaya-upaya ini secara paralel mampu mereduksi emisi,” tukas Darmawan.

Ia juga menegaskan bahwa PLN membuka seluas luasnya ruang kolaborasi dengan berbagai pihak. Upaya Perseroan dalam mereduksi emisi memerlukan dukungan dari semua pihak, tak terkecuali dari negara China.

“PLN membuka peluang kerja sama dengan mengedepankan spirit of fairness, di mana semua kerja sama dan peluang investasi mampu mendorong terwujudnya transisi energi, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air,” pungkasnya.()

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *