


Jakarta, situsenergy.com
PT PLN berkomitmen untuk tetap tidak menaikkan tarif listrik hingga 2019, meski sekarang kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah dan harga minyak dunia terus meroket.
Ditemui saat berbuka pauasa bersma media di Jakarta, Selasa (22/5), Kepala Satuan Komunikasi Korporat, I Made Suprateka kepada para wartawan mengatakan, jika mengacu pada formula pembentukan tarif listrik, penyesuaian tarif listrik didasarkan pada nilai tukar rupiah, harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dan inflasi.
Dengan adanya pelemahan nilai tukar dan juga kenaikan harga minyak, kata I Made, seharusnya tarif listrik untuk golongan nonsubsidi mengalami kenaikan. “Mestinya naiklah (jika mengacu formula),” kata I Made.
Namun, PLN dan pemerintah telah berkomitmen untuk tidak menaikkan tarif listrik sampai 2019.”Untuk tariff adjustment, PLN dan pemerintah punya komitmen. Kami selalu mencari cara bagaimana agar harga bisa dijaga,” katanya.
I Made menambahkan, keputusan tersebut akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan karena, PLN menjual listrik dengan tarif yang lebih rendah dari biaya produksi. Namun, demi untuk menjaga daya beli masyarakat, tetap mempertahakan tarif utuk tidak dinaikan sampai 2019.
“Jadi, ini yang sudah berjalan harus kita lindung dari dari sisi pemenuhan kita penuhi.Kalau ditanya apakah ini perpengaruh pada pendapatan korporasi, sekali lagi saya kataka, pasti berpengaruh pada pendapatan, karena harga pokok naik,” pungkasnya.(mul)
No comments so far.
Be first to leave comment below.