Home MIGAS PIS Siapkan Antisipasi Jika Selat Hormuz Ditutup Iran, Siap Angkut Minyak dari AS hingga India
MIGAS

PIS Siapkan Antisipasi Jika Selat Hormuz Ditutup Iran, Siap Angkut Minyak dari AS hingga India

Share
PIS Siapkan Antisipasi Jika Selat Hormuz Ditutup Iran, Siap Angkut Minyak dari AS hingga India
Share

Jakarta, situsenergi.com

PIS (Pertamina International Shipping) bersuara soal ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel. Sebagai jalur pelayaran paling krusial bagi distribusi minyak global, gangguan di selat ini bisa berdampak langsung terhadap suplai energi nasional. Lantas, bagaimana langkah strategis PIS menghadapinya?

Selat Hormuz: Titik Kritis Pasokan Energi Dunia

Selat Hormuz dikenal sebagai jalur maritim vital yang dilalui sekitar 20% konsumsi minyak dunia. Dengan lebar hanya 33 kilometer dan jalur pelayaran yang lebih sempit, kawasan ini sangat rawan terhadap konflik. Apabila ditutup, dampaknya akan terasa global, termasuk pada distribusi energi Indonesia.

Menurut Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, prioritas utama adalah menjamin keamanan kapal. “Kalau memang Iran benar-benar menutup, tentu dampaknya ke seluruh jalur pelayaran internasional. Maka langkah pertama kami adalah pengamanan armada,” ujar Baron dalam media briefing di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

PIS Siapkan Jalur Alternatif Suplai Energi

PIS mengaku telah menyiapkan sejumlah skenario jika eskalasi di Teluk Persia makin memburuk. Perusahaan pelat merah ini mempertimbangkan pengalihan rute pasokan minyak dari kawasan lain seperti Oman, Amerika Serikat, dan India.

“Alternatif itu yang kita coba buat dan antisipasi di internal PIS,” tegas Baron.
Meski belum merinci kalkulasi biaya tambahan, pihaknya mengakui skenario tersebut sedang dimatangkan.

“Kita belum menghitung secara detail, tapi tentu saja kita sedang petakan semua kemungkinan yang bisa terjadi di wilayah tersebut,” lanjutnya.

Kesiapan PIS Angkut Minyak dari Amerika Serikat

Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah mengangkut minyak langsung dari AS. Baron memastikan kesiapan logistik dan teknis PIS dalam menjalankan tugas tersebut. Namun, ia mengakui ada tantangan terkait jarak dan durasi pelayaran.

“Secara jarak memang akan berbeda dibanding rute eksisting. Tentu saja itu bisa berpengaruh terhadap tarif,” jelasnya.

PIS Siap Hadapi Risiko Geopolitik Global

Situasi geopolitik di Timur Tengah memaksa banyak negara, termasuk Indonesia, untuk bersiap dengan segala kemungkinan. PIS menegaskan komitmennya dalam menjaga kelancaran distribusi energi nasional, meskipun harus menempuh rute yang lebih jauh dan kompleks.

Langkah antisipatif ini menunjukkan kesiapan BUMN pelayaran energi dalam menjaga stabilitas pasokan, meski berada di tengah pusaran ketegangan global. (GIT)

Deskripsi:

PIS siap hadapi dampak penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Perusahaan siapkan alternatif pasokan dari AS hingga India dan pastikan keamanan armada.

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Dirut Pertamina Tinjau Paddock VR46 Racing Team di Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025

Lombok, situsenergi.com Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan kunjungan...

Mahasiswa Berprestasi PGTC Pertamina Rasakan Pengalaman Berharga Menyaksikan MotoGP Mandalika

Lombok, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) memberikan kesempatan istimewa kepada para mahasiswa berprestasi...

Pertamina Grand Prix2025 Dongkrak Ekonomi Warga, Warung Lokal Kebanjiran Pembeli

Lombok, situsenergi.com Hadirnya Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 membawa berkah bagi...

Pelita Air Hadirkan Program High Spender, Menangkan Mobil Listrik BYD

Jakarta, situsenergi.com Pelita Air meluncurkan program loyalitas terbaru bertajuk “Pelita Air High...