Logo SitusEnergi
PHE Buktikan Jadi Motor Utama CCS/CCUS, Siap Gebuk Emisi Karbon 7,3GT PHE Buktikan Jadi Motor Utama CCS/CCUS, Siap Gebuk Emisi Karbon 7,3GT
Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tancap gas untuk jadi penggerak utama implementasi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia dan kawasan.... PHE Buktikan Jadi Motor Utama CCS/CCUS, Siap Gebuk Emisi Karbon 7,3GT

Jakarta, situsenergi.com

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tancap gas untuk jadi penggerak utama implementasi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia dan kawasan. Langkah ini menegaskan posisi PHE sebagai pemain kunci dalam transisi energi sekaligus motor besar menuju target Net Zero Emission 2060.

Whisnu Bahriansyah, Direktur Manajemen Risiko PHE, membeberkan realita industri CCS/CCUS global. Meski saat ini ada lebih dari 600 proyek CCS yang tersebar di dunia, banyak di antaranya masih menghadapi masalah serius, mulai dari teknologi, biaya tinggi, keterbatasan kapasitas, hingga tantangan bisnis.

“Dalam mitigasi risiko pengembangan proyek CCUS, diperlukan sinergi berbagai pihak, termasuk peran operator dan regulator, penyedia insentif, serta pengelola risiko bersama. Kita juga harus belajar dari tolok ukur keberhasilan global,” ujar Whisnu, Kamis (28/8/2025).

13 Proyek Jalan, Kapasitas Penyimpanan 7,3 GT

PHE saat ini menggarap 13 proyek CCS/CCUS dengan potensi penyimpanan karbon mencapai 7,3 giga ton (GT). Perusahaan juga menyiapkan klaster bisnis CCS/CCUS dengan kapasitas End-to-End process (E2E) 60 metrik ton per tahun (MTPA).

Program ini bukan sekadar inisiatif ramah lingkungan, tapi juga investasi jangka panjang. CCS/CCUS akan jadi pilar penting untuk mendukung target penurunan emisi karbon 69% dari sektor energi pada 2030. Lebih jauh lagi, strategi ini menjadi bagian integral dari roadmap Pertamina Group menuju Net Zero Emission 2060.

BACA JUGA   Bukan Kaleng-Kaleng! Pertamina & Pindad Ciptakan Teknologi Pipa Migas Ultrasonik 100% Lokal

ESG Jadi Pondasi, Antikorupsi Jadi Komitmen

Tak hanya agresif di sektor energi hijau, PHE juga menegaskan komitmennya pada praktik bisnis yang berkelanjutan dengan mengusung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Whisnu menegaskan, PHE memegang teguh prinsip Zero Tolerance on Bribery. Perusahaan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 untuk memastikan pencegahan fraud sekaligus menjaga integritas bisnis tetap bersih.

Gaspol Transisi Energi

PHE membuktikan diri sebagai motor penggerak transformasi energi nasional. Dengan strategi CCS/CCUS yang terukur dan investasi berkelanjutan di bisnis hulu migas, PHE tidak hanya mengamankan masa depan energi Indonesia, tapi juga ikut mengawal visi Indonesia Emas 2045 melalui dekarbonisasi sektor energi.

“CCS/CCUS adalah game changer, bukan hanya untuk PHE tapi juga untuk Indonesia. Ini adalah fondasi penting untuk menjawab tantangan energi masa depan,” tegas Whisnu. (DIN/GIT)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *