Logo SitusEnergi
PGN Kepincut Nasib Baik PLN dan Pertamina Karena Dapat Bunga Pinjaman Rendah PGN Kepincut Nasib Baik PLN dan Pertamina Karena Dapat Bunga Pinjaman Rendah
Jakarta, Situsenergy.com PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN mengaku masih mempertimbangkan menerbitkan surat utang atau global bond. Pasalnya PGN melihat PT Perusahaan... PGN Kepincut Nasib Baik PLN dan Pertamina Karena Dapat Bunga Pinjaman Rendah

Jakarta, Situsenergy.com

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN mengaku masih mempertimbangkan menerbitkan surat utang atau global bond. Pasalnya PGN melihat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan PT Pertamina (Persero) sebelumnya telah mendapatkan kupon dengan rate bagus terkait aksi korporasinya. Dengan melihat itu, PGN juga ingin menjajal keberuntungan tersebut manakala nanti dibutuhkan.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengaku nantinya jika perseroan memutuskan untuk menerbitkan global bond, akan digunakan untuk refinancing terhadap proyek-proyek yang telah direncanakan. Sementara ini PGN baru mendapatkan bridging dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai USD350 juta. Sementara kebutuhan capex (capital expenditure) tahun 2019 sebanyak USD500 juta.

Meski begitu Gigih menegaskan bahwa secara umum belum dipastikan kapan wacana menerbitkan global bond tersebut bakal dilakukan. Pihaknya masih harus melihat-lihat kondisi pasar yang ada sehingga ketika momentumnya pas, PGN bisa segera eksekusi dengan harapan mendapatkan kupon atau rate yang murah.

“Kita masih gunakan (dana) internal mengenai kebutuhan, kalau memang ada kebutuhan nanti kita akan sound ke market. Dengan keberhasilan PLN dan Pertami a dapat rate yang bagus tentu kita sebenarnya kita pengen juga, tapi (rencana menerbitkan global bond) kita masih kaji,” kata Gigih di Kementerian BUMN, Kamis (8/8).

BACA JUGA   Trade-Off Penambangan Nikel di Kepulauan Raja Ampat: Antara Ekonomi, Sosial, Lingkungan, dan Pembangunan Berkelanjutan

Gigih mengatakan dari target belanja modal sebesae USD500 juta pada tahun ini, realisasinya hingga semester I 2019 masih cukup rendah yaitu baru telah terserap sekitar 30 persen. Oleh sebab itu akan dilakukan optimalisasi penggunaan dana yang ada terlebih dahulu untuk membiayai sejumlah proyek-proyek strategisnya.

“Kita akan gunakan bridging ini dulu untuk pemenuhan capex, kalau naanti ada kebutuhan lebih nanti akan sounding ke market lagi, memang sekarang market lagi bagus,” ulasnya.

Disinggung mengenai aksi korporasi lanjutan berupa right issue, Gigih menegaskan untuk sementara ini PGN belum ada pembicaraan ke arah sana. “Jadi tidak ada rencana PGN untuk right issue yah, catat itu!,” pungkas Gigih. (DIN)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *