

PGE Mampu Kurangi Emisi Karbon Hingga 2,6 Juta Ton CO2 e/Tahun, ReforMiner: Sudah Proven
MIGAS August 26, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Pertamina Geothermal Energy (PGE) mendukung komitmen pemerintah untuk menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 39 persen di tahun 2030. Kontribusi nyata pengurangan emisi karbon itu diwujudkan melalui mekanisme Clean Development Mechanism (CDM).
CDM merupakan proyek dengan fungsi menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat bermanfaat secara ekonomi dan dapat mengurangi pemanasan global untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
PGE saat ini mengelola 15 Wilayah Kerja dengan total kapasitas terpasang panas bumi dalam Wilayah Kerjanya sebesar 1.877 MW (termasuk Joint Operation Contract – JOC), dan terdapat potensi pengurangan emisi karbon sebesar 9,7 juta ton CO2e/tahun. Beberapa dari potensi pengurangan emisi tersebut sudah masuk dalam mekanisme CDM) di United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Langkah pengurangan emisi karbon ini juga tercermin dari setidaknya 7 (tujuh) Proyek Carbon Credit PGE yang dimulai sejak tahun 2010. Adapun ke-7 proyek tersebut terdiri dari Proyek Clean Development Mechanism (CDM), Verified Carbon Standard (VCS) dan Gold Standard sebagai premium label Proyek CDM.
Direktur ReforMIner Institute, Komaidi Notonegoro menyambut positif komitmen PGE dalam upaya mengurangi emisi karbon. Komaidi yang sudah mendalami hal ini bahkan menyebut komitmen Subholding Geothermal-nya Pertamina ini sudah proven atau terbukti berhasil mengurangi emisi karbon hingga 2,6 Juta ton CO2 e/tahun.
“Saya kira apa yg disampaikan PGE tersebut proven, bahwa kontribusi PGE dalam penurunan emisi karbon sudah terbukti sampai sejauh ini,” ujar Komaidi kepada Situsenergi.com, Kamis (26/8/2021).
Apa yang dilakukan PGE, kata Komaidi, bisa juga diikuti oleh pihak lain karena metode yang dilakukan PGE tersebut juga sudah terbukti memiliki dampak ekonomi yang baik.
“Gagasan yang disampaikan PGE juga cukup logis dan akan dapat diimplementasikan. Yang diperlukan adalah kemauan dari kita semua,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, selain berdampak positif bagi lingkungan, pengelolaan karbon yang tepat juga dapat memberikan potensi ekonomi. Meskipun saat ini terdapat tantangan penurunan harga jual karbon credit yang signifikan pasca berakhirnya protokol Kyoto, dengan meningkatnya tingkat kepedulian negara-negara di dunia terhadap pemanfaatan energi bersih dan pengurangan emisi karbon, diharapkan pasar CDM bisa lebih baik dan lebih stabil pada tahun-tahun mendatang.
Saat ini terdapat lima proyek carbon credit di PT Pertamina Geothermal Energy berjenis Clean Development Mechanism Gold Standard (CDM-GS) yaitu Kamojang Unit 5, Karaha Unit 1, Lumut Balai Unit 1&2, Lumut Balai Unit 3&4, dan Ulubelu Unit 3&4. Dengan adanya sertifikasi premium label “Gold Standard”, maka nilai jual kredit karbon bisa lebih dimaksimalkan. Untuk pengelolaan CDM-GS dilakukan bersama SouthPole Carbon Assets Management, Ltd. (SPCAM).
Selain itu, ada juga proyek carbon credit berjenis Verified Carbon Standard (VCS) untuk Lahendong Unit 5&6. Proyek ini awalnya adalah proyek CDM yang kemudian diubah menjadi VCS karena potensi harga jual carbon credit-nya menjadi lebih tinggi yang saat ini dalam tahap persiapan verifikasi dan penjualan. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.