Jakarta, Situsenergi.com
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) dalam 2–3 tahun mendatang. Langkah ini menjadi strategi penting untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia sekaligus mendorong percepatan transisi menuju energi bersih.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan potensi panas bumi hingga 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola sendiri. Menurutnya, potensi tersebut bukan sekadar angka teknis, melainkan peluang besar untuk menjadikan panas bumi sebagai motor penggerak energi hijau di Tanah Air.

Saat ini PGE mengoperasikan kapasitas terpasang 727 MW dari enam wilayah. Untuk mencapai target 1 GW, perusahaan mengembangkan sejumlah proyek strategis, antara lain PLTP Hululais Unit 1 & 2 berkapasitas 110 MW, proyek co-generation sebesar 230 MW, serta eksplorasi panas bumi (greenfield) di Gunung Tiga.
Selain fokus pada kelistrikan, PGE juga memperluas bisnis panas bumi di sektor non-listrik (off-grid). Perusahaan tengah menyiapkan ekosistem untuk hidrogen hijau dan amonia hijau, yang diperkirakan memiliki pasar domestik menjanjikan pada 2030. Julfi menegaskan, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan dengan rantai proses lengkap untuk green hydrogen.
Sejumlah capaian terbaru memperkuat optimisme ini. Pada Juni lalu, PLTP Lumut Balai Unit 2 berkapasitas 55 MW resmi beroperasi setelah diresmikan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Selain itu, groundbreaking proyek percontohan hidrogen hijau di Ulubelu menjadi bukti nyata upaya PGE dalam mengoptimalkan potensi panas bumi nasional.
Dengan langkah konsisten dan inovasi berkelanjutan, PGE tidak hanya menargetkan peningkatan kapasitas energi, tetapi juga memperkuat peran Indonesia dalam peta transisi energi global. (DIN/GIT)
Leave a comment