

PGE dan Pertamina NRE Sepakat Lakukan Transaksi Jual Beli Karbon
MIGAS December 18, 2024 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk akan melakukan perdagangan carbon credit dari PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Lahendong Unit 5&6 a di Lapangan Panas Bumi Tompaso, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).
Amandemen Perjanjian Perdagangan Kredit Karbon (PPKK) ditandatangani langsung oleh CEO Pertamina NRE, John Anis dan Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi. Sejak ditunjuk sebagai agregator karbon Pertamina pada 2022, Pertamina NRE telah aktif memimpin pasar karbon dengan menguasai 95 persen market share di IDXCarbon dan menjual hampir seluruh volume yang tersedia.
Pertamina NRE telah mencatatkan penjualan sebesar 862 ribu ton CO2e kredit karbon dari Lahendong Unit 5 & 6 untuk volume 1 dan 2. Penjualan tersebut mencapai 96 persen dari pangsa pasar kredit karbon di Indonesia.

“Dengan demikian Pertamina NRE semakin memperkuat perannya sebagai agregator pasar karbon di Pertamina Grup. Melalui perjanjian tersebut PNRE penjualan kredit karbon sebesar 390 ribu ton CO2e untuk volume 3,” kata John Anis dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
John juga menyampaikan bahwa Pertamina NRE tidak hanya fokus pada geothermal, tetapi juga akan memperluas portofolio bisnis karbon melalui proyek biogas, gas to power, dan solusi berbasis alam (nature-based solutions) di masa depan.
“Tidak saja untuk kegiatan bisnis, bahkan untuk hal-hal yang kecil, seperti event-event atau seminar kami juga meng- offset emisi karbonnya sehingga dapat disebut carbon neutral event,” tambah John.
Sementara itu Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi menegaskan bahwa dengan rekam jejak yang solid sejak 2011 dalam pengelolaan kredit karbon. Perseroan terus memperkuat kolaborasi strategis bersama Pertamina NRE untuk mengoptimalkan potensi produk turunan geothermal sebagai bagian dari new revenue stream perusahaan.
“Penandatanganan amandemen perjanjian ini merupakan tonggak penting dalam meningkatkan komersialisasi proyek geothermal kami, sekaligus memperkuat nilai strategis perusahaan dan daya tarik bagi investor,” ujar Julfi Hadi. (DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.