Logo SitusEnergi
Pertumbuhan Ekonomi Positif, Harga Energi Baiknya Dijaga Pertumbuhan Ekonomi Positif, Harga Energi Baiknya Dijaga
Jakarta, situsenergi.com Institut for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan pertumbuhan ekonomi RI diprediksi akan lebih baik jika pemerintah menjaga daya beli masyarakat.... Pertumbuhan Ekonomi Positif, Harga Energi Baiknya Dijaga

Jakarta, situsenergi.com

Institut for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan pertumbuhan ekonomi RI diprediksi akan lebih baik jika pemerintah menjaga daya beli masyarakat.

Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto, mengatakan daya beli masyarakat yang tumbuh positif telah terlihat seperti data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,01 persen di kuartal 1/2022.

Berdasarkan data BPS, perekonomian Indonesia diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.513 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp2.819,6 triliun.

Eko menilai, momentum daya beli masyarakat yang mulai bangkit, sebaiknya dijaga oleh pemerintah jika sejumlah kebijakan bisa dijaga dengan baik diantaranya terkait tren harga energi.

“Harga Energi, tentu akan mempengaruhi daya beli masyarakat sementara saat ini dalam tren pemulihan,” kata dia dalam sebuah wawancara televisi, dikutip Rabu (11/05/2022).

Di sisi lain, inflasi di negara berkembang seperti Indonesia akan menjadi ancaman paling tidak paruh tahun ini menuju akhir tahun jika kebijakan tidak dijaga dengan baik.

Untuk itu, meski sejumlah harga energi di dalam negeri masih di bawah harga keekonomian, pemerintah sebaiknya tidak tergesa – gesa dalam menaikan harga energi, sebut saja bensin jenis pertalite, LPG 3 kg hingga tarif listrik.

BACA JUGA   Swasembada Energi Bukan Mimpi! PLN Serius Manfaatkan Gas Domestik

“Kita tau Pertalite di bawah harga keekonomian, tas LPG 3 kg yg masih subsidi dari pemerintah, tarif listrik ini penting juga dijaga, ini menyangkut daya beli yang sedang tumbuh,” kata dia.

Harga energi yang dalam tren kenaikan tersebut memang harus diterima pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat agar tidak turun, salah satunya benar – benar mengelola anggaran negara utamanya untuk memenuhi mengakomodir tren harga energi.

“Strategi yang harus dilakukan dari sisi fiskal dalam mengelola anggaran, terutama dalam memberikan anggaran 2022. Memang betul kalau tidak turun harganya maka akan bebankan APBN, tapi jangan tergesa – gesa naikin harga energi,” kata dia.(SA/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *