Logo SitusEnergi
Pertamina Terpaksa Jual BBM di Bawah Harga Pasaran Pertamina Terpaksa Jual BBM di Bawah Harga Pasaran
Jakarta, situsenergy.com Direktur Pemasaran Pertamina Iskandar mengungkapkan, hingga saat ini harga minyak dunia terus mengalami kenaikan. Bahkan, harga minyak mentah dunia saat ini sudah... Pertamina Terpaksa Jual BBM di Bawah Harga Pasaran

Jakarta, situsenergy.com

Direktur Pemasaran Pertamina Iskandar mengungkapkan, hingga saat ini harga minyak dunia terus mengalami kenaikan. Bahkan, harga minyak mentah dunia saat ini sudah berada di kisaran US$ 50 per barel.

Dengan demikian, kata Iskandar, hingga Maret 2018 nanti pihaknya terpaksa menjual harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar di bawah harga pasar. Hal ini dilakukan karena pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memutuskan untuk tidak menaikkan harga dua jenis BBM tersebut hingga Maret 2018.

“Masih dijual di bawah harga pasar (premium dan solar). Terakhir ini harganya naik terus kan MOPS-nya,” katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (27/12).

Menurut dia, dengan diputuskan tidak naik, maka harga premium penugasan di luar Jawa, Madura, dan Bali tetap sebesar Rp 6.450 per liter, sedangkan solar subsidi Rp 5.150 per liter.

Harga premium tersebut, kata dia, memiliki selisih sekitar Rp 1.000 per liter dengan harga pasar, sedangkan solar subsidi selisihnya mencapai Rp 2.000 per liter. “Seribu lebih untuk premium (selisih dengan harga pasar, kalau solar‎ (selisih dengan harga pasar) Rp2 ribu lebih,” imbuh dia.

BACA JUGA   Kampung Gambut Berdikari Pertamina, Sukses Olah Kulit Nanas Menjadi Tas

Pada kesempatan itu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menuturkan, dengan tidak naiknya harga BBM maka pihaknya terpaksa harus melakukan efisiensi di sejumlah lini. “Kita lakukan efisiensi. Misalnya dulu pemakaian material 100, kita turunkan ke 90-80 jadi material consumption,” ungkapnya.

“Kita juga lihat bisnis model, jadi perubahan bisnis model yang biasa kita stok, kota tidak stok lagi. Jadi nanti pengadaan yang lebih murah dan cashflow lebih baik, ini akan banyak kita lakukan di kilang dan sektor lain,” pungkasnya.(adi)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *