Logo SitusEnergi
Pertamina Siapkan Capex USD8 M Tahun Depan Pertamina Siapkan Capex USD8 M Tahun Depan
Jakarta, Situsenergy.com Tahun 2020 mendatang, PT Pertamina (Persero) akan mengeluarkan dana untuk belanja modal (capital expenditure/capex) lebih besar dari pada tahun ini. Rencananya jumlah... Pertamina Siapkan Capex USD8 M Tahun Depan

Jakarta, Situsenergy.com

Tahun 2020 mendatang, PT Pertamina (Persero) akan mengeluarkan dana untuk belanja modal (capital expenditure/capex) lebih besar dari pada tahun ini. Rencananya jumlah capex yang akan disiapkan sebesar USD8 miliar. Jumlah ini dua kali lipat dari capex yang dikeluarkan tahun ini.

Pahala N Mansury, Direktur Keuangan Pertamina, mengatakan dana itu akan digunakan untuk membiayai beberapa proyek strategis di hulu. Selain itu juga untuk membiayai beberapa program-program kerja Pertamina yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Pemerintah (RKAP).

Setidaknya mulai tahun ini Pertamina terus berupaya meningkatkan layanan eksternal dan internal. Salah satunya dengan terus memperluas transformasi digitalisasi ke sejumlah proses bisnis yang lebih luas, mulai dari hulu hingga hilir.

“Dari sisi capex kami anggarkan USD8 miliar, kemungkinan alokasi ke upstream (hulu) setengahnya,” kata Pahala di Jakarta, Jumat (30/8).

Tercatat ada 6 program utama digitalisasi yang diusung perusahaan yang berpotensi mendatangkan nilai hingga Rp3-5 triliun per tahun ini. Keenam program itu adalah Loyalty Program, Digital Refinery, Knowlegde Management & Best Practice in Upstream, Digital Procurement, Digitalisasi Korporat dan Digitalisasi SPBU & Terminal BBM.

BACA JUGA   Ketahanan, Swasembada, dan Kemandirian Energi?

Di sektor hulu, Pertamina telah melakukan transformasi digital dengan membangun Upstream Cloud dan Big Data Analytic, sebagai bagian dari optimasi penggunaan aplikasi Petrotechnical yang tersentralisasi dan terintegrasi. Sementara di pengolahan, Pertamina tengah menyiapkan predictive maintenance yang terintegrasi melalui adopsi advanced analytics, sehingga meminimalisir terjadinya unplanned shutdown.

Di hilir, Pertamina terus melanjutkan program utamanya yakni digitalisasi SPBU & Terminal BBM, sehingga bisa memonitor ketahanan stok dan distribusi BBM secara nasional. Selain itu, dalam proses pengadaan barang dan jasa, Pertamina juga menerapkan Digital Procurement yang diprediksi memberikan kontribusi efisiensi terbesar, sekitar Rp 1,5-2 triliun per tahun.

Pahala juga menjelaskan bahwa pihaknya juga berencana untuk lebih giat melakukan ekspansi ke luar negeri.  Ekspansi menjadi salah satu program utama perusahaan tahun depan yang tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk ekspansi ini, Pertamina akan mendapatkan bantuan suntikan dana dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun.

“Struktur dan bagaimana anggaran yang nanti akan digunakan akuisisi wilayah kerja di luar (negeri) masih akan dibicarakan dengan pemerintah,” katanya. (DIN)

BACA JUGA   Swasembada Energi Bukan Mimpi! PLN Serius Manfaatkan Gas Domestik

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *