

Pertamina Salurkan Produk Dex 50 PPM Berstandar EURO 4
MIGAS September 18, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
PT Pertamina Patra Niaga melakukan Penyaluran Perdana BBM Pertamina Dex 50 PPM di Indonesia bagi Konsumen Industri. Penyaluran perdana itu dilakukan di Integrated Terminal Jakarta – Plumpang. Penyaluran perdana ini dilakukan menggunakan mobil tangki berkapasitas 16.000 liter ke Industri Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).
Executive General Manager Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading, Waljiyanto menjelaskan, hal ini merupakan langkah konkret Pertamina dalam mengimplementasikan aturan terkait EURO 4, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O, yang ditandatangani pada Maret 2017 dan Keputusan Nomor 146.K/10/DJM/2020 Dirjen Migas Kementerian ESDM tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Solar yang Dipasarkan di Dalam Negeri pada 30 Desember 2020.
“Pertamina Dex Sulfur 50 PPM (part per million) adalah bahan bakar diesel kualitas tinggi dengan Cetane Number tertinggi 53 dengan Sulfur Content 50 part per million yang menjaga lingkungan dengan standar EURO 4 hasil produk kilang dalam negeri, Produk ini juga akan membuat mesin lebih tahan lama dan tangguh karena kandungan sulfurnya yang sangat rendah,” jelas Waljiyanto dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).
Penyaluran perdana Dex 50 PPM itu mendapat apresiasi dari Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean. Menurutnya, dengan diproduksi dan disalurkannya Dex 50 PPM tersebut, ini menandakan komitmen Pertamina terhadap penurunan emisi karbon, dan menjadikan Pertamina sebagai perusahaan berkelas dunia yang secara konsisten melakukan inovasi untuk lebih baik.
“Pertama kita mengucapkan selamat kepada Pertamina yang pada inovasinya terus dikembangkan dan sekarang berhasil memproduksi bahan bakar berstandar Euro IV dengan pengiriman perdana Dex 50 ini adalah sebuah prestasi bahwa Pertamina itu akan terus berkembang dan menjadi perusahaan kelas dunia yang mampu bersaing secara teknologi, keuangan dan inovasi serta Litbang dengan perusahaan luar mampu bersaing,” ujar Ferdinand kepada Situsenergi.com, Sabtu (18/9/2021).
Diakui Ferdinand, untuk mewujudkan komitmen Paris Agreement, dimana emisi karbon harus berkurang 29 persen pada 2030 adalah hal yang sulit dicapai, tanpa dukungan dari seluruh pihak termasuk Pertamina. Namun demikian, sedikit mengkritisi bahwa kebijakan Pertamina yang mulai memproduksi BBM Dex 50 PPM berstandar EURO 4 tidak akan berhasil menurunkan emisi karbon, jika Pemerintah tidak memiliki keberanian untuk meminta Pertamina menghentikan produksi dan penjualan BBM berkualitas rendah.
“Karena percuma kita memberikan pilihan BBM yang berkualitas tinggi dan berkualitas rendah karena masyarakat kita masih cenderung untuk memilih yang murah, sepanjang itu bisa menggerakkan mesin, menggerakkan kendaraannya karena ini terkait dengan uang. Makanya pemerintah harus jelas dan tegas, ini harus dihentikan untuk kebaikan kita semua dan menjaga bumi kita semua,” pungkasnya. Sebagai informasi saja, Integrated Terminal Jakarta memperoleh pasokan Pertamina Dex 50 PPM dari Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai serta menyusul akan disuplai dari Balongan, dan Balikpapan.
Dengan kapasitas tangki sebesar 11 juta liter, Produk BBM Industri Pertamina Dex 50 ppm ini kemudian disalurkan menuju Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM), Industri Otomotif dan Produsen Peralatan Asli / Original Engine Manufacturer (OEM) di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Nantinya secara bertahap masyarakat dapat segera menikmati produk Dex 50 ppm yang ramah lingkungan dan kompatibel dengan mesin kendaraan diesel terkini melalui outlet SPBU di wilayah Jawa Bagian Barat.
Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia, Kristijanto sebelumnya mengungkapkan Hino menetapkan Pertamina Dex sebagai bahan bakar standard factory filling. Factory filling adalah pengisian bahan bakar untuk kendaraan sebelum disampaikan kepada konsumen.
“Selama ini, Hino terus mengedukasi pelanggannya agar menggunakan Pertamina Dex, karena Dex merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dengan emisi gas buang yang lebih bersih. Serta membuat performa Hino menjadi lebih bagus di lapangan,” ungkap Kristijanto. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.