Jakarta, situsenergi.com
PT Pertamina (Persero) menjalin kemitraan strategis dengan Daqing Oilfield Co., Ltd. untuk memperkuat pengembangan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), metode peningkatan produksi minyak melalui injeksi bahan kimia ke lapisan batuan reservoir. Kerja sama ini resmi terjalin lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Grha Pertamina, Jakarta, pada 14 Oktober 2025.

Senior Vice President Technology Innovation & Implementation Pertamina, Hana Timoti, menjelaskan bahwa teknologi EOR menjadi langkah penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. “Sebagian besar sumur minyak Pertamina sudah mature, sehingga diperlukan inovasi seperti chemical EOR untuk menjaga dan meningkatkan produksi. Kami menargetkan injeksi pertama dilakukan tahun ini di wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan,” ujar Hana.
Kerja sama dengan Daqing Oilfield berlangsung selama lima tahun. Hana menambahkan, kolaborasi ini diharapkan memberikan hasil signifikan terhadap peningkatan produksi minyak bumi nasional. “EOR memang butuh waktu untuk mencapai hasil optimal, tapi dengan dukungan teknologi Daqing, kami yakin hasilnya bisa maksimal,” katanya.
Sementara itu, Vice President Daqing Oilfield Co., Ltd., CNPC Fang Jungling, menyebutkan bahwa perusahaannya telah mengembangkan teknologi EOR selama lebih dari enam dekade. “Kami ingin berbagi pengalaman dan teknologi agar Indonesia bisa mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030. Teknologi kami sangat relevan dengan kondisi lapangan minyak di Indonesia,” jelas Fang.

Pertamina menegaskan bahwa penguatan teknologi EOR sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung transisi energi dan target Net Zero Emission 2060. Melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG), Pertamina terus mendorong inovasi berkelanjutan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) serta ketahanan energi nasional. (*)
Leave a comment