Jakarta, situsenergi.com
Pertamina menggelar Apel Kesiapsiagaan Pengamanan Instalasi Strategis pada 1 Desember 2025 untuk memastikan operasional kilang serta Terminal BBM berjalan aman dan lancar. Agenda khusus ini berlangsung serentak di delapan titik, mulai dari RU V Balikpapan, Pertamina Hulu Rokan, IT Jakarta–Plumpang, RU II Dumai, RU VI Balongan, RU IV Cilacap, PIS/PET LPG Tanjung Sekong, hingga RU III Plaju.
Senior Vice President HSSE Pertamina, Wenny Ipmawan, menjelaskan bahwa apel ini menjadi tindak lanjut arahan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin terkait pengamanan kilang dan TBBM sebagai objek strategis negara. Ia menegaskan bahwa sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga tim security Pertamina menjadi fondasi penting dalam menjaga objek vital nasional.

Kegiatan tersebut melibatkan 2.100 personel dari TNI AD, AL, AU, Polri, Satpol PP, BPBD, Damkar, hingga pekerja dan manajemen unit operasi Pertamina. Dalam apel ini, Pertamina juga menampilkan demonstrasi alutsista, mulai dari Anoa 6×6 buatan PT Pindad, kendaraan taktis Maung, Rudal Starstreak, hingga kendaraan PMK dan ambulans untuk menunjang kesiapan pengamanan berlapis.
Wenny menyebut aksi demonstrasi tersebut dirancang untuk menguji respons pengamanan kilang, terminal, dan fasilitas strategis sekaligus memperkuat interoperabilitas antara Pertamina, TNI, dan Polri.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menambahkan bahwa kolaborasi lintas lembaga semakin krusial memasuki masa Natal dan Tahun Baru. Ia memastikan sinergi ini memperkuat kinerja Satgas Nataru yang sudah aktif sejak 13 November 2025.

Pertamina juga menegaskan komitmennya sebagai pemimpin transisi energi. Perusahaan terus mendorong program yang mendukung target Net Zero Emission 2060 dan sejalan dengan penerapan prinsip ESG serta SDGs di seluruh lini bisnis. (*)
Leave a comment