Logo SitusEnergi
Pertamina Operator Blok Corridor Dimulai Tahun 2026 Pertamina Operator Blok Corridor Dimulai Tahun 2026
Jakarta, situsenergy.com Para kontraktor eksisting Blok Corridor yaitu ConocoPhillips, Pertamina dan Repsol telah sepakat mengajukan proposal bersama kepada Pemerintah terkait kelangsung masa depan blok... Pertamina Operator Blok Corridor Dimulai Tahun 2026

Jakarta, situsenergy.com

Para kontraktor eksisting Blok Corridor yaitu ConocoPhillips, Pertamina dan Repsol telah sepakat mengajukan proposal bersama kepada Pemerintah terkait kelangsung masa depan blok migas tersebut.

Kesepakatan itu seacra B2B (business to business), ini menurut Pengamat Energi dan Pertambangan Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, akan memberikan keuntungan yang lebih besar kepada negara.

Melalui Siaran Pers di Jakarta, Senin (29/7), Fahmy Radhi, mengatakan, menyambut baik langkah pemerintah memberikan kesempatan kepada kontraktor eksisting. “Tiga kontraktor eksisting blok Corridor yaitu: ConocoPhillips (operator), Pertamina dan Repsol bersepakat secara B2B untuk mengajukan proposal bersama kepada Pemerintah,” ujar Fahmy Radhi.

Kesepakatan bersama ketiga kontraktor existing itu, pertama presentasi kepemilikan, dimana Pertamina naik dari 10% menjadi 30%, Repsol 24%, ConocoPhillips 46%, dan 10% PI diberikan kepada Pemerintah Daerah, yang berlaku sejak awal kontrak yang baru pada 2023.

Isi kesepakatan berikutnya adalah Pertamina akan menjadi operator terhitung sejak 2026.. Kemudian, ksepakatan itu akan memberikan bonus tandatangan US$ 250 juta dan KKP US$ 250 juta. Dan, terakhi kesepakatan itu merubah kontrak migas cost recovery menjadi gross split agar penerimaan negara lebih pasti.

BACA JUGA   Panas Bumi RI Baru Digarap 12%, API: Sudah Saatnya Move On!

Fahmy mengklaim langkah Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lebih pada persetujuan kesepakatan B2B dari ketiga kontraktor tersebut, yang telah memberikan bonus tanda tangan dan Komitmen Kerja Pasti (KKP) dalam jumlah besar.

“Belajar dari Mahakam, penyerahan sebagai operator kepada Pertamina pada 2026 memberikan kesempatan untuk belajar dalam proses tranfer of technology untuk mengelola Blok Corridor sehingga produksi tidak turun,” kata Fahmy seperti dikutip darai siaran persnya tersebut. (Mul)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *