Home ENERGI Pertamina Modernisasi Kilang Teknologi Tinggi
ENERGI

Pertamina Modernisasi Kilang Teknologi Tinggi

Share
Share

Jakarta, Situsenergy.com

PT Pertamina (Persero) akan terus memperkuat penerapan Health Safety Security Environment (HSSE) yang ketat pada seluruh sarana dan fasilitas yang dikelola perusahaan, termasuk TBBM dan Depo BBM/LPG di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ignatius Tallulembang menjelaskan saat ini Pertamina sedang melakukan modernisasi kilang dengan teknologi canggih serta prinsip keamanan dan keselamatan lingkungan yang semakin kuat.

“Penerapan nilai HSSE ini diawasi secara ketat dalam pelaksanaan  RDMP dan GRR.  Hal ini juga harus dilakukan pada TBBM dan Depo sebagai sarana dan fasilitas pendukung distribusi BBM agar semakin handal,” katanya di sela sela Safari Ramadhan ke sejumlah sarana dan prasarana (sarfras) TBBM dan LPG di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/5).

Dalam kunjungan tersebut, Tallulembang menegaskan pentingnya HSSE dalam melakukan operasional, meskipun sarfas yang ada di TBBM dan depot LPG Makassar saat ini termasuk sudah tua namun harus tetap dijaga dan mengoperasikannya dengan baik. Tallulembang juga memastikan kesiapan Satgas RAFI Pertamina 2019 menghadapi arus mudik Idul Fitri 1440 H khususnya di Sulawesi.

“Kita harus terus melakukan improvement dan memastikan kelayakan opersional serta memitigasi setiap potensi dini untuk memastikan kehandalan sarfas aman, predictive maintenance dan meningkatkan awarness serta teknologi,” tegasnya.

Menurut Tallulembang, proyek RDMP dan GRR yang ditargetkan selesai secara bertahap pada 2025-2026, akan menjadikan Pertamina swasembada energi, sehingga tidak perlu lagi impor BBM. Bahkan, beberapa produk BBM seperti solar dan avtur diperkirakan akan mengalami surplus yang besar.

“Kilang yang dibangun Pertamina memiliki sfesifikasi tinggi sehingga nantinya produk-produk BBM yang mengalami surplus bisa diolah lanjutan menjadi petrokimia,” imbuh Tallulembang.

Dengan modernisasi kilang, Pertamina menargetkan bisa menghasilkan produk petrokimia berkisar 6.600 Kilotonnes Per Annum (KTPA), jauh meningkat dibanding produksi saat ini yang berkisar 600 KTPA.

“Pertamina akan terus melakukan sinergi dalam memasarkan produk petrokimia, termasuk  dalam menyukseskan proyek RDMP dan GRR,” imbuhnya.

Sementara itu, General Manager MOR VII Chairul Alfian Adin menyatakan, kesiapan Pertamina menghadapi arus mudik di wilayah Sulawesi dengan dukungan 17 Terminal BBM, 5 Depot LPG dan 7 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) serta 690 SPBU dan Lembaga Penyalur BBM. Selain itu terdapat 14 titik BBM Satu Harga yang dioperasikan Pertamina pada wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).(adi)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...