Home MIGAS Pertamina Catat Transaksi Kredit Karbon 37 Ribu Ton CO2e di COP30 Brasil
MIGAS

Pertamina Catat Transaksi Kredit Karbon 37 Ribu Ton CO2e di COP30 Brasil

Share
Pertamina Catat Transaksi Kredit Karbon 37 Ribu Ton CO2e di COP30 Brasil
Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono mewakili Pertamina NRE melakukan signing dokumen Carbon Credit Trading bersama beberapa mitra bisnis di Paviliun Indonesia pada acara Conference of the Parties COP30 Brasil Amazonia yang diselenggarakan di Hangar Convention & Trade Center, Parque da Cidade, Belém, Brasil, Rabu (12/11/2025).
Share

PT Pertamina (Persero) kembali mencetak prestasi di panggung internasional. Dalam ajang Conference of the Parties ke-30 (COP30) di Belèm, Brasil, Pertamina sukses mencatat transaksi penjualan kredit karbon sebanyak 37 ribu ton CO2e kepada Bank Mandiri dan CIMB Niaga.

Jakarta, situsenergi.com

Kredit karbon ini berasal dari dua proyek energi hijau milik Pertamina, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei di Sumatra Utara dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Sulawesi Utara. Transaksi ini menegaskan komitmen Pertamina dalam memperkuat bisnis rendah karbon serta mendukung target Net Zero Emission 2060.

“Pertamina hadir di COP30 untuk memanfaatkan peluang perdagangan karbon, terutama di Paviliun Indonesia pada sesi Seller Meet Buyer yang mempertemukan penjual dan pembeli kredit karbon,” ujar Agung Wicaksono, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Kamis (12/11/2025).

Hingga kini, total kumulatif penjualan kredit karbon Pertamina telah mencapai 864 ribu ton CO2e, atau setara USD 3 juta, sejak pertama kali menjual kredit karbon melalui IDXCarbon pada September 2023.

Agung menjelaskan, Pertamina telah menyiapkan internal carbon pricing untuk memperkuat keputusan investasi berbasis nilai ekonomi karbon. Langkah ini diyakini akan mempercepat pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) seperti geothermal, PLTBg, dan solusi berbasis alam seperti reforestasi.

“Pertamina punya banyak proyek geothermal dan EBT lain yang berpotensi besar menghasilkan karbon kredit. Kami pastikan seluruh proyek menjalani proses Measurement Registration Verification (MRV) agar diakui di pasar domestik maupun global,” tegas Agung.

Ia menambahkan, proyek-proyek ramah lingkungan tersebut tidak hanya “green” tetapi juga “gold” karena berkontribusi langsung pada pembangunan ekonomi hijau di Indonesia.

Sementara itu, Muhammad Baron, VP Corporate Communication Pertamina, menegaskan komitmen perusahaan dalam memimpin perdagangan karbon nasional. Pertamina menjadi penjual kredit karbon pertama di Indonesia lewat platform IDXCarbon, bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kementerian Lingkungan Hidup.

“Dengan dukungan penuh pemerintah, Pertamina akan terus memperluas ekosistem perdagangan karbon dan memimpin transisi energi di Indonesia,” ujar Baron.

Pertamina kini meneguhkan posisinya sebagai pelopor transisi energi nasional, dengan fokus pada penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta dukungan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Satgas Nataru Pertamina dan Tantangan Objektivitas Publik di Tengah Gonjang-Ganjing Tata Kelola Migas

Oleh: Sofyano Zakaria Pengamat Kebijakan Energi Direktur PUSKEPI PT Pertamina (Persero) resmi...

PLN Resmikan Smart Microgrid Nusa Penida, Pulau Wisata Kini Punya Listrik Hijau Berbasis Digital

Nusa Penida, situsenergi.com PLN terus melaju dalam transformasi energi bersih. Terbaru, perusahaan...

Pertamina Siap Jadi Pemimpin Regional dalam Produksi Bahan Bakar Penerbangan Ramah Lingkungan

Jakarta, situsenergi.com Indonesia kembali jadi sorotan dunia di ajang COP 30 Belem,...

Pertamina UMK Academy 2025: Ratusan Pelaku Usaha Naik Kelas Lewat Pelatihan Tematik

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan keseriusannya mendukung pelaku usaha mikro...