

Permintaan Terus Meningkat, Minyak Dekati Posisi Tertinggi Tiga Tahun
MIGAS June 25, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak menguat, Kamis, bertahan di dekat level tertinggi dalam hampir tiga tahun, didukung penarikan persediaan Amerika dan akselerasi aktivitas ekonomi di Jerman.
Kenaikan harga juga di dukungan dari keraguan tentang masa depan kesepakatan nuklir Iran 2015 yang dapat mengakhiri sanksi Amerika terhadap ekspor minyak mentah Iran.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 37 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD75,56 per barel, setelah sebelumnya melesat ke posisi USD75,78 per barel, demikian dikutip dari laporan Reuters, di New York, Kamis (24/6/2021) atau Jumat (25/6/2021) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah 22 sen menjadi USD73,30 per barel, setelah melejit setingginya USD73,61 di awal sesi.
Pada sesi Rabu, kedua tolok ukur itu mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018.
Data dari Jerman menunjukkan lompatan terbesar dalam kondisi ritel sejak reunifikasi Jerman lebih dari tiga dekade lalu, memicu ekspektasi permintaan bahan bakar Eropa akan pulih.
Di seberang Atlantik, persediaan minyak mentah Amerika turun ke level terendah sejak Maret 2020, data resmi menunjukkan. Stok bensin AS juga mencatat penarikan yang mengejutkan.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus yang bertemu pada 1 Juli, membahas pelonggaran lebih lanjut dari rekor pengurangan produksi tahun lalu dari Agustus tetapi tidak ada keputusan yang dibuat, dua narasumber mengatakan, Selasa.
Rabu, Iran mengatakan Amerika Serikat setuju untuk menghapus semua sanksi terhadap minyak dan pengirimannya, tetapi Washington mengatakan “tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati” dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Berakhirnya sanksi dan kembalinya pasokan Iran ke pasar minyak global “masih bisa berbulan-bulan dan tidak berminggu-minggu lagi,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
Menteri Perminyakan India, Dharmendra Pradhan, Kamis, mendesak OPEC untuk menghentikan pengurangan produksi minyak mentah secara bertahap karena harga yang tinggi memicu inflasi.
“Mengingat sentimen yang baik dan permintaan yang kuat, OPEC Plus kemungkinan akan merasa mudah minggu depan untuk mengumumkan peningkatan produksi lebih lanjut, setidaknya untuk Agustus, tanpa membahayakan kenaikan harga minyak saat ini,” tulis analis Commerzbank.
Mereka mengatakan “tenor umum yang positif saat ini di pasar minyak” mendorong harga naik.
Brent melambung lebih dari 45 persen sejauh tahun ini karena pengurangan pasokan OPEC Plus dan pemulihan permintaan. Beberapa eksekutif industri berbicara tentang minyak mentah kembali ke posisi USD100 untuk pertama kalinya sejak 2014. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.