Logo SitusEnergi
Permintaan Melonjak, Minyak Meroket Lebih Dari 3 Persen Permintaan Melonjak, Minyak Meroket Lebih Dari 3 Persen
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak meroket lebih dari 3 persen, Senin, terimbas lonjakan permintaan yang dipicu dorongan vaksinasi Covid-19 memberi trader optimisme bahwa pasar dapat... Permintaan Melonjak, Minyak Meroket Lebih Dari 3 Persen

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak meroket lebih dari 3 persen, Senin, terimbas lonjakan permintaan yang dipicu dorongan vaksinasi Covid-19 memberi trader optimisme bahwa pasar dapat menyerap minyak Iran yang akan masuk jika perundingan Barat dengan Teheran mengarah pada pencabutan sanksi.

Penurunan angka kematian akibat Covid-19 di India juga memperkuat ekspektasi bahwa permintaan minyak akan meningkat dalam beberapa pekan mendatang.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD2,02 atau 3 persen, menjadi USD68,46 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Senin (24/5/2021) atau Selasa (25/5/2021) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melambung USD2,47 atau 3,9 persen menjadi USD66,05 per barel.

Harga juga mendapatkan dorongan karena ekspektasi bahwa kesepakatan baru dengan Iran lebih kecil kemungkinannya ketimbang pekan lalu, kata Bob Yawger, Direktur Mizuho di New York.

“Iran dan kekuatan barat tidak bisa mendapatkan rincian yang akan membuat kesepakatan ini ditandatangani dan disampaikan,” kata Yawger.

Iran dan pengawas nuklir PBB memperpanjang perjanjian pemantauan yang baru saja habis masa berlakunya selama sebulan, kedua belah pihak mengatakan pada Senin, untuk menghindari kegagalan yang dapat memicu pembicaraan yang lebih luas untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 ke dalam krisis.

BACA JUGA   SKK Migas Gaspol Tarik Investor, Siapkan 60 Wilayah Kerja Baru Buat Eksplorasi!

Mantan Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi pada Iran.

Bahkan jika volume besar minyak mentah Iran kembali ke pasar, hal itu tidak mungkin menghentikan penarikan stok minyak global, kata Stephen Brennock, analis PVM.

“Pasokan tambahan dari Teheran siap diserap oleh pasar sebagai akibat dari lonjakan permintaan yang didorong oleh vaksin selama beberapa bulan mendatang,” papar dia.

Goldman Sachs mengatakan kasus kenaikan harga tetap utuh bahkan dengan potensi peningkatan ekspor Iran. Kasus dasar baru untuk kembalinya pasokan Iran pada Oktober masih mendukung proyeksi USD80 per barel untuk musim panas ini, ungkap Goldman.

“Bahkan dengan asumsi secara agresif pasokan Iran masuk mulai Juli, kami memperkirakan harga Brent masih akan mencapai USD80 per barel pada kuartal keempat 2021,” kata bank itu dalam sebuah catatan. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *