Logo SitusEnergi
Permintaan BBM AS Meningkat, Harga Minyak Dunia Naik Lagi Permintaan BBM AS Meningkat, Harga Minyak Dunia Naik Lagi
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung USD1,20 atau 1,7 persen, menjadi USD72,25 per barel. Sementara itu, patokan Amerika serikat, minyak... Permintaan BBM AS Meningkat, Harga Minyak Dunia Naik Lagi

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung USD1,20 atau 1,7 persen, menjadi USD72,25 per barel. Sementara itu, patokan Amerika serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 82 sen, atau 1,2 persen, menjadi berakhir di posisi USD68,36 per barel.  Demikian laporan Reuters,  di New York, Rabu (25/8/2021) atau Kamis (26/8/2021) pagi WIB.

Lonjakan harga minyak yang lebih dari 1 persen itu memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga, setelah data Amerika menunjukkan permintaan bahan bakar melesat ke level tertinggi sejak dimulainya pandemi Covid-19.

Bensin berjangka Amerika melejit 5,5 persen menjadi menetap di USD2,3008 per galon. Selama sesi tersebut, harga menyentuh USD2,3026 per galon, level tertinggi sejak 12 Agustus.

Rata-rata empat pekan untuk total produk Amerika yang dipasok, proksi bagi permintaan bahan bakar, melonjak menjadi hampir 21 juta barel per hari, tingkat tertinggi sejak Maret 2020, ketika pemerintah pertama kali mulai memberlakukan pembatasan terkait pandemi secara luas, berdasarkan data Badan Informasi Energi (EIA) untuk minggu lalu.

Pabrik penyulingan menggenjot produksi menjadi 92,4 persen dari kapasitas yang dapat dioperasikan, level tertinggi sejak akhir Juni, membantu mengirim persediaan minyak mentah Amerika ke tingkat terendah sejak Januari 2020.
Pekan lalu, persediaan minyak mentah turun 3 juta barel menjadi 432,6 juta barel, terendah sejak Januari 2020, ungkap EIA.

BACA JUGA   Teknologi Irigasi Canggih Selamatkan Padi Bali dari Kekeringan

Stok bensin Amerika menyusut 2,2 juta barel, melebihi ekspektasi analis untuk penurunan 1,6 juta barel.

“Persediaan bensin ditarik karena permintaan tersirat bangkit lagi, mungkin kegembiraan terakhir  driving season  musim panas,” kata Matt Smith, Direktur Riset Komoditas di ClipperData.

Selama tiga sesi terakhir, Brent dan WTI meroket sekitar 10 persen. Reli tersebut sebagian besar telah menghapus kejatuhan pekan lalu yang dipicu lonjakan kasus Covid-19.Kenaikan harga terjadi setelah pasokan Meksiko menyusut lebih dari 400.000 barel per hari menyusul kebakaran, Minggu, di sebuah platform minyak. BUMN minyak Meksiko mengatakan akan melanjutkan produksi pada 30 Agustus.

“Kendati volatilitas tampaknya akan berlanjut, kami melihat kenaikan lebih lanjut untuk minyak karena normalisasi ekonomi global berlanjut dan OPEC tetap disiplin pada pasokan minyak mentah,” kata Mark Haefele, Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management.

Bank tersebut memperkirakan Brent naik menjadi USD75 per barel pada Desember.

Dalam sebuah tanda penyebaran infeksi dari varian Delta virus korona mereda di China–importir minyak terbesar di dunia–negara itu melaporkan hanya 20 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi untuk 24 Agustus, turun dari 35 sehari sebelumnya.

BACA JUGA   Pertamina Mandalika Racing Series 2025: Dukungan Nyata untuk Pembalap Muda Indonesia

Namun, pandemi virus korona masih tampak menghantui di seluruh dunia, dan banyak daerah berjuang melawan penyebaran varian Delta, memicu keraguan di kalangan investor tentang permintaan minyak. Infeksi Covid-19 Sydney mencapai rekor harian pada Rabu, meski kota tersebut dikunci dua bulan. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *