Logo SitusEnergi
Perekonomian China Jadi Beban, Minyak Dunia Terkoreksi Lebih dari 1 Persen Perekonomian China Jadi Beban, Minyak Dunia Terkoreksi Lebih dari 1 Persen
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak melemah, Senin, namun memangkas kerugian tajam didorong data ekonomi China yang lemah setelah sebuah sumber mengatakan OPEC dan sekutunya meyakini... Perekonomian China Jadi Beban, Minyak Dunia Terkoreksi Lebih dari 1 Persen

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak melemah, Senin, namun memangkas kerugian tajam didorong data ekonomi China yang lemah setelah sebuah sumber mengatakan OPEC dan sekutunya meyakini pasar tidak membutuhkan lebih banyak minyak ketimbang yang mereka rencanakan untuk dirilis dalam beberapa bulan mendatang.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD1,08 atau 1,5 persen, menjadi USD69,51 per barel setelah sebelumnya jatuh ke posisi USD68,14 per barel. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut USD1,15 atau 1,7 persen, menjadi USD67,29 per barel setelah melorot serendahnya USD65,73 per barel. Demikian mengutip laporan  Reuters,  di New York, Senin (16/8/2021) atau Selasa (17/8/2021) pagi WIB.

Pasar anjlok lebih dari 3 persen di awal sesi setelah data menunjukkan output pabrik dan pertumbuhan penjualan ritel China melambat tajam pada Juli, meleset dari ekspektasi, karena banjir dan wabah Covid-19 terbaru mengganggu aktivitas bisnis.

Pemrosesan minyak mentah di China, importir minyak terbesar dunia, bulan lalu juga turun ke level terendah berdasarkan basis harian sejak Mei 2020 karena penyulingan independen memangkas produksi dalam menghadapi kuota yang lebih ketat, persediaan yang meningkat, dan penurunan laba.

BACA JUGA   Pertamina Siapkan 95 Ribu KL Avtur untuk Dukung Penerbangan Haji 2025

Namun, harga sedikit rebound setelah sumber OPEC Plus, yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, mengatakan tidak perlu melepaskan lebih banyak minyak meski ada tekanan Amerika untuk menambah pasokan guna mengendalikan kenaikan harga minyak.

OPEC Plus setuju pada Juli untuk meningkatkan output sebesar 400.000 barel per hari per bulan mulai Agustus hingga pengurangan produksi minyak saat ini sebesar 5,8 juta barel per hari sepenuhnya dihapus.

Dua sumber OPEC Plus mengatakan data terbaru dari OPEC dan dari pengawas energi–Badan Energi Internasional (IEA)–juga mengindikasikan tidak perlunya tambahan minyak.

Pekan lalu, IEA mengatakan kenaikan permintaan minyak mentah berbalik arah pada Juli dan diperkirakan meningkat pada level yang lebih lambat selama sisa tahun 2021 karena lonjakan infeksi Covid-19 dari varian Delta.

Produksi minyak Amerika dari tujuh formasi  shale  utama diperkirakan meningkat sekitar 49.000 barel per hari pada September, dipimpin pertumbuhan di Permian, menurut laporan produktivitas pengeboran bulanan Badan Informasi Energi, Senin.

Data dari Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC) Amerika, Jumat, menunjukkan  money manager  memangkas  net-long position  minyak mentah berjangka WTI dan kepemilikan opsi dalam sepekan hingga 10 Agustus.

“Dengan meningkatnya kasus Covid, prospek permintaan terlihat tidak jelas, sehingga  trader  semakin waspada tentang lindung nilai dan mengunci harga,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *