Logo SitusEnergi
Per April, Penyaluran Gas Subsidi Capai 32 Persen Per April, Penyaluran Gas Subsidi Capai 32 Persen
Jakarta, Situsenergi.com Kementerian ESDM melaporkan, realisasi penyaluran LPG bersubsidi hingga April kemarin telah mencapai 2,41 juta metrik ton atau setara 32,21 persen dari target... Per April, Penyaluran Gas Subsidi Capai 32 Persen

Jakarta, Situsenergi.com

Kementerian ESDM melaporkan, realisasi penyaluran LPG bersubsidi hingga April kemarin telah mencapai 2,41 juta metrik ton atau setara 32,21 persen dari target tahun ini yakni 7,5 juta metrik ton.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, bahwa angka itu setara dengan Rp15,04 triliun atau 41 persen dari pagu subsidi tahun ini sebesar Rp36,56 triliun.

“Realisasi sampai dengan April 2021 adalah sebesar 2,14 juta metrik ton atau sebesar 32 persen. Total realisasi ini sedikit lebih rendah dari kuota per bulan yang direncanakan, yaitu 99,81 persen” kata Tutuka di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Tutuka memperkirakan, untuk penyaluran LPG 3 kg untuk tahun ini bakal mencapai 7,47 juta MT atau sekitar 99,65 persen dari total target.

Namun, khusus penyaluran LPG tiga kilogram pada Maret telah melebihi kuota yang ditetapkan ketimbang bulan Januari, Februari, dan April.

“Hal ini disebabkan karena jumlah hari penyalurannya lebih banyak, yaitu 27 hari dan adanya penambahan jumlah pangkalan untuk mengejar target One Village One Outlet (OVOO),” ujarnya.

BACA JUGA   Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Nasional Selama Ramadan dan Idulfitri 2025

Pemerintah juga sudah mengalokasikan untuk kebutuhan bersifat force majeur dan kelangkaan sebanyak 26.397 MT. Sedangkan 30.456 MT lainnya akan dikonversikan untuk rumah tangga dan usaha mikro di Indonesia Timur.

“Sisa 7.812 MT di antaranya akan diberikan untuk nelayan dan petani sasaran,” ucapnya.

Selanjutnya, Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk melakukan pengawasan dan pengendalian penyaluran elpiji tiga kilogram sehingga tidak terjadi kelebihan kuota.

“Dua belas pemerintah daerah di tingkat provinsi dan 154 pemerintah daerah di tingkat kabupaten maupun kota telah membuat kebijakan penggunaan elpiji nonsubsidi bagi ASN dan nonusaha mikro,” terangnya.

Sementara terkait perkembangan harga jual eceran berbanding harga keekonomian elpiji tiga kilogram, rata-rata subsidi harga tahun 2021 berdasarkan perhitungan nilai subsidi hasil audit BPK dibagi dengan volume hasil audit BPK adalah sebesar Rp8.781 per kilogram.

Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 64,3 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan harga keekonomian yang sudah termasuk margin agen ditambah PPN adalah Rp12.000 per kilogram di mana harga jual eceran adalah Rp4.250 per kilogram.

BACA JUGA   BBM Subsidi Dorong Layanan KAI: 17,7 Juta Penumpang Terlayani

“Sepanjang 2021, pagu subsidi untuk elpiji tiga kilogram adalah senilai Rp36,56 triliun. Pada tahun lalu, subsidi elpiji tiga kilogram tercatat mencapai Rp40,25 triliun,” pungkasnya. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *