Logo SitusEnergi
Penyusutan Stok Amerika Bikin Harga Minyak Melambung Penyusutan Stok Amerika Bikin Harga Minyak Melambung
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat USD1,86 atau 2,5 persen, menjadi USD75,46 per barel. Di awal sesi, Brent menyentuh... Penyusutan Stok Amerika Bikin Harga Minyak Melambung

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat USD1,86 atau 2,5 persen, menjadi USD75,46 per barel. Di awal sesi, Brent menyentuh USD76,13 per barel, harga tertinggi sejak akhir Juli.Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meroket USD2,15 atau 3,1 persen, menjadi USD72,61 per barel.

Demikian dikutip dari laporan  Reuters,  di New York, Rabu (15/9/2021) atau Kamis (16/9/2021) pagi WIB.
Harga minyak melonjak lebih dari 2 persen setelah data pemerintah menunjukkan penarikan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah Amerika. Selain itu, melambungnya harga minyak juga didorong ekspektasi permintaan akan meningkat karena peluncuran vaksinasi yang semakin melebar.

Stok minyak mentah Amerika turun pekan lalu ke level terendah sejak September 2019, tutur Badan Informasi Energi, memperpanjang penarikan setelah Badai Ida akhir Agustus menutup banyak kilang dan produksi pengeboran lepas pantai.

“Harga Brent dan WTI melejit hari ini, kembali mendekati puncak yang kita capai di awal musim panas,” kata Pavel Molchanov, analis Raymond James.

“Momentum minyak terus berlanjut sejak akhir Agustus setelah Badai Ida karena Teluk Meksiko masih berjuang untuk sepenuhnya memulihkan produksi.”

BACA JUGA   Makin Canggih! Layanan IPM PDSI Bikin Pengeboran Migas Nggak Ribet

Persediaan minyak mentah dan sulingan Amerika, pekan lalu, turun lebih dari perkiraan analis, sementara stok bensin juga menyusut, tetapi sedikit di bawah ekspektasi analis.

Persediaan minyak mentah turun 6,4 juta barel dalam seminggu hingga 10 September menjadi 417,4 juta barel, dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat  Reuters  untuk penurunan 3,5 juta barel.

“Kita melihat penarikan minyak mentah dan produknya yang mendukung kompleks energi,” kata Tony Headrick, analis CHS Hedging. “Badai tropis yang baru saja datang memperlambat upaya pemulihan dari Badai Ida dan kita akan terus melihat efek dari Ida untuk beberapa laporan berikutnya.”

Badai Tropis Nicholas bergerak perlahan melalui Pantai Teluk, Selasa, meninggalkan ratusan ribu rumah dan bisnis tanpa listrik, meski kilang Texas berjalan normal.

Kerusakan akibat badai itu terjadi dua minggu setelah Ida menghentikan sejumlah besar kapasitas penyulingan Gulf Coast.

“Musim badai tahun ini memiliki dampak yang jauh lebih besar dan lebih lama pada keseimbangan minyak global dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Tamas Varga, analis PVM Oil Associates, London.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari Badan Energi Internasional (IEA), yang mengatakan pada Selasa bahwa peluncuran vaksin akan mendorong rebound, setelah penurunan tiga bulan dalam permintaan minyak global karena penyebaran varian Delta virus corona dan pembatasan pandemi.

BACA JUGA   PHE Tancap Eksplorasi! Temuan Gas Terbesar dalam 15 Tahun Bikin Bangga

Tetapi kenaikan harga minyak dibatasi oleh penurunan  throughput  minak mentah China pada Agustus, dengan kilang harian mencapai level terendah sejak Mei 2020 dan produksi pabrik secara keseluruhan terlihat goyah. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *