Logo SitusEnergi
Pengembangan EBT Bukit Asam Hingga 2050 Cukup Ambisius Pengembangan EBT Bukit Asam Hingga 2050 Cukup Ambisius
Jakarta,Situsenergi.com Hingga 2050, pengembangan EBT Bukit Asam cukup ambisius dan terukur karena mempunyai kelebihan dalam konteks lahan pasca tambang. Hal ini terangkum dalam Rencana... Pengembangan EBT Bukit Asam Hingga 2050 Cukup Ambisius

Jakarta,Situsenergi.com

Hingga 2050, pengembangan EBT Bukit Asam cukup ambisius dan terukur karena mempunyai kelebihan dalam konteks lahan pasca tambang. Hal ini terangkum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Menurut Direktur Pengembangan PT Bukit Asam Tbk Fuad IZ Fachroeddin, hal itu merujuk bahwa tantangan dalam pengembangan EBT, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah ketersediaan lahan dan tarif yang atraktif bagi pembeli.

“Kami sudah hitung dengan cermat untuk address dua hal tersebut,” katanya dalam acara Public Expose yang dipantau di Jakarta, Senin (06/9/2021).

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa jika dilihat dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), sudah dipetakan bahwa potensi energi surya sebesar 207,8 GW dan Solar PV ditargetkan 45 GW pada 2050.

“Dari beberapa potensi EBT maka energi surya adalah salah satu yang terbesar,” katanya..

Sementara Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan, bahwa pihaknya tengah menggarap bisnis energi dengan memanfaatkan lahan di bekas tambang milik perusahaan. Dalam hal ini PTBA berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di Ombilin-Sumatera Barat, Tanjung Enim-Sumatera Selatan, dan Bantuas-Kalimantan Timur.

BACA JUGA   PLN Proyeksikan Pengembangan Pembangkit EBT Besar-besaran di 2028

Menurutnya masing-masing lahan bekas tambang akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW.

“Saat ini, PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi Independent Power Producer (IPP) dan ditargetkan masuk pada 2022,” katanya.

Sebelumnya, PTBA juga melakukan ekspansi bisnis ke sektor energi baru dan terbarukan, salah satunya dengan Commercial Operation Date (CoD) PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).

“PLTS tersebut beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020,” kata Suryo.

Nantinya, lanjut dia, masing-masing lahan pasca tambang yang dimiliki Bukit Asam akan dipasang PLTS dengan kapasitas mencapai sekitar 200 Megawatt.

Masih menurut dia, perseroan saat ini tengah membahas dengan PT PLN (Persero) untuk mengusulkan proyek-proyek PLTS milik PTBA masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

“Saat ini PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi Independent Power Producer (IPP) dan ditargetkan masuk dalam RUPTL di tahun 2022,” pungkasnya.(Ert/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *