Logo SitusEnergi
Penentuan Harga Gas Wajib Jaga Tingkat Keekonomian Di Hulu Migas Penentuan Harga Gas Wajib Jaga Tingkat Keekonomian Di Hulu Migas
Jakarta, Situsenergy.com Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menyatakan siap memenuhi keputusan dari pemerintah dalam upaya menekan harga gas... Penentuan Harga Gas Wajib Jaga Tingkat Keekonomian Di Hulu Migas

Jakarta, Situsenergy.com

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menyatakan siap memenuhi keputusan dari pemerintah dalam upaya menekan harga gas industri yang dinilai masih terlalu mahal. Pada prinsipnya SKK Migas menyetujui agar harga gas yang selama ini dikeluhkan dunia usaha bisa turun. Namun penurunan harga gas yang nantinya terwujud diminta tidak mematikan sektor hulu yang telah berinvestasi sangat besar dan penuh risiko.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan rata-rata harga gas di upstream saat ini adalah USD5,4 per MMBTU. Walau ada beberapa wilayah yang lebih rendah namun penentuan harga gas di upstream sangat bergantung oleh transportasi (biaya angkut) hingga besaran investasi oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S).

Dengan melihat profil risiko yang besar dan padat modal di sektor hulu migas, Dwi Soetjipto berharap agar kepastian harga tetap mempertimbangkan harga keekonomian bagi pelaku usaha di upstream. Jika hal itu diabaikan dikhawatirkan tidak akan ada lagi investor yang mau investasi di sektor hulu migas.

“Di upstream kita teruskan di masing masing wilayah kerja apakah pada posisi keekonomian yang tidak terlalu tinggi, katakan tingkat profitabilitas sewajarnya saja. Namun demikian apabila kalau ada tiga opsi bagian negara yang kemungkinan bisa dikurangi itu sedang kita coba exercise,” kata Dwi Soetjipto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1).

BACA JUGA   Pefindo Naikkan Rating Elnusa ke idAA+, Outlook Stabil

Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) ini menambahkan bahwa mahalnya harga gas yang sampai pada end user sebab masih banyak trader yang masih bebas beroperasi di area mid stream. Oleh sebab itu di area mid stream inilah sebenarnya pemerintah dapat mengupayakan untu dilakukan pembenahan agar industri bisa langsung membeli gas di up stream. Jika hal itu dilakukan diyakini harga gas bisa lebih murah.

“Kalau dari upstream rata-rata harganya 5,4 dolar per mmbtu, tapi ini bervareasi kalau yang di onshore bisa sampai USD4 (per mmbtu) di offshore agak lebih tinggi dikit. Nah dalam perjalanannya sampai dinindustri itu kan bisa lebih tinggi karena ada toll fee dan lainnya. Kalau langsung dengan K3S bisa hanya USD6-7 (per MMBTU) tapi kalau lewat trading bisa USD8 – USD9, tentunya di sinilah yang perlu di buka,” pungkas Dwi. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *