Jakarta, situsenergy.com
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Adhi Wibowo, tertarik mengomtari peristiwa tumpahan minyak yang disertai gelembung gas di area sumur YYA-1, baru-baru ini.
Ketika ditantanya wartawan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (29/7), terkait penanganan tumpahan minyak oleh Pertamina, ia mengatakan, itu telah sesuai prosedur. “Jika melihat prosedur yang sudah dilakukan oleh PHE ONWJ, maka memang seperti itu yang mesti dilakukan dalam penanganan oil spill, yakni dengan memasang oil boom dan juga menggunakan skimmer,” komentar Adhi Wibowo.
Dijelaskan, hidro karbon yang menyembur dari sumur YYA-1 ini adalah jenis waxy oil, semacam minyak berat seperti lilin. karena itu diperlukan upaya khusus, yakni menggerahkan Octopus skimmer untuk menghisap tumpahan minyak tersebut.
Adhi Wibowo, menambahakan, utuk menangani tumpahan minyak jenis tersebut diprlukan peralatan yang memadai. “Jika peralatan perusahaan tidak cukup, maka memang wajib mendatangkan peralatan tersebut dan menangani oil spill hingga tuntas, contohnya adalah dengan menambah jumlah Octopus skimmer,” tambahnya.
Dengan dilibatkanya Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia oleh PHE ONWJ dalam penanganan tumpahan minyak di anjungan lepas pantai milik PHE ONWJ ini efektif membantu, sebab OSCT sudah banyak pengalaman dalam kasus peanggulangan tumpahan minyak di dalam negeri maupun di luar negeri.
Selain itu, Pertamina juga mengerahkan Giant Octopus Skimmer membentangkan Static Oil Boom berukuran 5 x 400 meter di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang Jawa Barat. Strategi ini menjadi andalan dan dinilai terbukti efektif untuk menahan penyebaran tumpahan Minyak. (Mul)
Leave a comment