Home ENERGI Pemerintah Tidak Konsisten Dalam Upaya Memafaatan Energi Surya
ENERGI

Pemerintah Tidak Konsisten Dalam Upaya Memafaatan Energi Surya

Share
Pemerintah_tidak_konsisten_dalam_upaya_memafaatan_energi_surya
Pemerintah_tidak_konsisten_dalam_upaya_memafaatan_energi_surya
Share

Jakarta, situsenergy.com

Investasi  pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tetap diminati kalangan investor. Lagi-lagi pada saat ini pemerintah terus mendorong upaya penyediaan energi matahari  itu dengan akan diterbitkannya peraturan menteri  tentang PLTS  atas bangunan, akhir tahun ini.

Hal itu dikemukanan Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harris, ketika mendampingi Dirjen EBTKE, Rida Mulyana pada acara Media Briefing terkait capaian EBT periode empat tahun terakhir, di Direktorat EBTKE, Cikini, Jakarta, Jumat (26/10).

“Pengembangan proyek PLTS tetap diminati kalangan investor walau memang harus diakaui banyak menghadapi hambatan hambatan di sana -sini. Namun, saat ini progresnya berjalan walau skalanya  kecil yakni  5 megawatt menyebar di Tanah Air,  sehinga  mencapai 90 megawatt,” kata Harris.

Ia mengatakan, PT Lin, sebagai BUMN yang menjadi mitra pengembangan PLTS konsisten untuk mendorong percepatan peneyediaan energi surya melaui penguasaan teknologi dan penyediaan material. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang terus berusaha memberi kemudahan bagi swasta  melalui regulasi-regulasi yang aplikatif.

“Sekarng untuk mempercepat penyediaan energi surya, Menteri ESDM akan menerbitkan  permen ESDM tentang PLTS atas bangunan. Kementerian ESDM masih melakukan kajian-kajian serta perhitungan untuk menghadirkan format yang saling menguntungkan,” tandas Harris.

Sementara, mengacu   kepada   KEN   (Kebijakan   Energi   Nasional)   yang   tertuang   pada   Peraturan Pemerintah   (PP)   Nomor   79/2014,  realisasi penggunaan  EBT dalam bauran energi nasional (energy mix) mencapai 23% pada tahun 2025, dan 31,2% tahun 2050, maka capaian PLTS saat ini bagaikan panggang jauh dari api.

Dilihat dari paparan diatas, pemerintah tidak konsisten dalam memanfaatkan energi surya yang resourcesnya besar dan ramah lingkungan. Sebab, dari target penyediaan energi primer EBT tahun 2025 sesuai RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) kapasitas pembangkit  listrik nasional (2017) sebesar 135 gigawatt (GW), 45 GW diantaranya dari EBT,  dan 7 GW di antarannya adalah PLTS, ini gagal! (mul)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...