Logo SitusEnergi
Pemerintah Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Nataru 2022-2023 Pemerintah Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Nataru 2022-2023
Jakarta, Situsenergi.com Pemerintah memastikan kondisi pasokan energi terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) secara nasional pada periode Natal dan Tahun... Pemerintah Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Nataru 2022-2023

Jakarta, Situsenergi.com

Pemerintah memastikan kondisi pasokan energi terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) secara nasional pada periode Natal dan Tahun Baru 2023 dalam kondisi aman.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, saat meninjau Terminal LPG Tanjung Sekong, Banten pada Minggu (25/12/2022).

Dalam kunjungannya yang juga didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagaliatrikan Dadan Kusdiana dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati itu, Rida mengatakan bahwa pasokan dan stok LPG dan BBM dalam kondisi aman karena statusnya melebihi rata-rata batas aman.

“Dari sisi kondisi stok BBM maupun LPG seperti yang telah disampaikan Pertamina, secara umum dalam kondisi aman,” ungkap Rida.

Lebih jauh Rida mengungkapkan, bahwa tahun ini ketersediaan stok BBM menjadi krusial lantaran tidak adanya pembatasan mobilisasi kendaraan seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya Rida mengingatkan Pertamina untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.

“Jangan sampai kemudian secara stok cukup, tapi distribusinya sampai kepada yang membutukan itu tidak tertangani dengan baik. Tadi saya dengar Pertamina berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik,” ungkap Rida.

Ia juga mengatakan, bahwa untuk mengamankan pasokan dan distribusi BBM dan LPG selama Nataru, Pertamina menyiapkan posko siaga selama 24 jam sampai 8 Januari 2022. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan imbas dari kenaikan volume kendaraan yang mudik.

“Volume kendaraan itu juga akan sedikit lebih meningkat dari tahun lalu dan sekilas berdasarkan survei yang mudik akan kurang lebih 44 juta, kebanyakan transportasi darat didominasi oleh kendaraan pribadi,” ujar Rida.

Berdasarkan data Pertamina per 22 Desember 2022, lanjut dia, terjadi kenaikan penjualan dari kondisi normal untuk BBM dan LPG yaitu Pertalite naik 4,5 persen, Pertamax naik 2,9 persen, Pertamax Turbo naik 18 persen, Dexlite naik 3 persen, Pertamina Dex naik 1,3 persen, sementara bio solar bersubsidi turun tipis 0,5 persen.

“Kemudian prediksi kenaikan penjualan LPG selama Nataru yaitu mencapai 2,5 persen, minyak tanah atau kerosine naik 0,8 persen, lalu avtur juga terpantau naik 6,5 persen, sedangkan solar industri turun hingga 11 persen,” ujarnya.

Menurut Rida, Pemerintah juga mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan Pertamina dalam menyediakan ketersediaan BBM dan LPG untuk masyarakat, khususnya pada periode Natal dan Tahun Baru 2023.

“Pemerintah berterima kasih dan apresiasi kepada Pertamina juga PLN yang secara rutin setiap Nataru selalu buka posko 24 jam. Itu menunjukkan kesiapsiagaan sekiranya ada hal yang perlu ditangani,” tuturnya.

“Pertamina dan PLN terus menjaga keandalan energi selama Nataru agar terjaga dengan baik, tak hanya dari sisi pasokan yang terpenuhi, tetapi juga kelancaran distribusi hingga ke level konsumen,” sambung Rida.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi Pertamina International Shipping (PIS) Brilian Perdana, selaku pihak pengelola Terminal LPG Tanjung Sekong, memaparkan untuk mendukung pelaksanaan Satgas Nataru, PIS mengoperasikan total 217 unit kapal terdiri dari 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal LPG.

“PIS memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan suplai dan distribusi, serta kelancaran operasional sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat. Pendistribusian BBM dan LPG kita pastikan terlaksana dengan baik, agar masyarakat bisa tetap nyaman dalam beraktivitas,” papar Brilian.

Sementara berdasarkan data PT Pertamina (Persero) status 22 Desember 2022, kondisi stok BBM jenis Pertalite misalnya cukup untuk 18,96 hari atau secara volume mencapai 84,7 ribu Kiloliter (KL)/hari. Untuk Pertamax 36,23 hari atau 12,8 ribu KL/hari. Sementara untuk konsumsi solar subsidi diperkirakan sebesar 84,9 ribu KL/hari atau cukup untuk 19,52 hari.

BACA JUGA   Bangun Ekosistem EV, Prabowo Resmikan Groundbreaking Pabrik Baterai Listrik di Karawang

Adapun untuk LPG, ketersediaan stok yang ada saat ini cukup untuk kebutuhan selama 17,74 hari atau secara konsumsi diperkirakan mencapai 24.188 Metric Ton/hari.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *