Pemerintah Konsisten Terapkan Amanat PP No 79/2014
ENERGI November 15, 2017 Editor SitusEnergi 0
Jakarta, situsenergy.com
Pemerintah konsisten dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yang mengutimumkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), sebaliknya sambil menggurangi ketergantungan pada energi fosil.
Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Maritje Hutapea, mengatakan guna untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah mendorong China untuk berinvestasi di sektor EBT, ini dalam rangka meningkatkan porsi EBT hingga 23% pada 2025.
“China sangat maju dibidang pengembangan EBT, antara lain hydro, surya dan angin. Kami berharap China berinvestasi lebih besar lagi di Indonesia,” kata Maritje di Jakarta, Rabu (15/11).
Selain di sektor EBT, Indonesia juga membuka peluang investasi di bidang minyak dan gas (migas), mineral dan batu bara (minerba), serta ketenagalistrikan.
Piter Rasiman, Direktur Utama PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE), perusahaan yang sebelumnya bernama PT HD Capital Tbk, mengatakan saat ini kerja sama dengan China memberikan banyak manfaat.
“China secara teknologi sudah sangat maju, sebuah negara yang tadinya hanya bisa meng-copy paste sekarang sudah mampu melebihi negara inventor pertama. Ini dibuktikan juga dibidang energi,” kata Piter kepada Dunia Energi.
Piter mengatakan, saat ini Himalaya Energi Perkasa telah menggandeng BUMN asal China untuk pengembangan proyek pembangkit listrik mini hydro (PLTMH).
Aksi korporasi tersebut seiring dengan akuisisi 99,99% saham PT Panca Sinergi Perkasa (PSP), perusahaan pengembang PLTMH dengan nilai akuisisi mencapai Rp 382,32 miliar. Proses akuisisi yang ditargetkan tuntas pada akhir 2017 ini juga akan sekaligus merubah bisnis utama sebelumnya di sektor keuangan dengan nama perusahaan PT HD Capital Tbk.
Menurut Piter, total proyek PLTMH yang akan digarap Panca Sinergi sebanyak 18, tujuh di antaranya sudah menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PT PLN (Persero). Ketujuh proyek yang juga sudah mulai konstruksi tersebut ditargetkan beroperasi komersial (commercial operation date/COD) bertahap mulai 2019.
Saat ini Panca Sinergi tengah fokus mengerjakan proyek PLTMH Kanzy I di Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu, mengerjakan proyek PLTMH lain di Sumatera dan Sulawesi.
Piter menambahkan, pihaknya menggandeng Cina lebih menuntungkan dalam alih teknologi.“Kami menggandeng HYPEC untuk menyelesaikan visi misi, dan transfer sekaligus transfer teknologi. Etos kerjanya luar biasa, makanya kami pilih BUMN dari China,”pungkasnya. (mul)
No comments so far.
Be first to leave comment below.