Home ENERGI Pemerintah Dorong Hilirisari Batu Bara Untuk Tingkatkan Nilai Tambah
ENERGI

Pemerintah Dorong Hilirisari Batu Bara Untuk Tingkatkan Nilai Tambah

Share
(FILES) In this photograph taken on July 27, 2007, Indian workers use heavy machinery to shift a pile of coal at an open cast mine owned by The Sinagareni Collieries Company Limited (SCCL) at Godavarikhani, some 250 kilometers east of Hyderabad. Human Rights Watch has blasted the Indian government on June 14, 2012, for failing to regulate the country's "out of control" mining industry which it said fuelled corruption and damaged local communities. The report from New York-based group said it was "hard to overstate" the scale of lawlessness in the multi-billion-dollar mining sector, with grave consequences for human rights and the environment. AFP PHOTO/Noah SEELAM/FILES
Share

Jakarta, SitusEnergy.com

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan pertambangan batu bara saat ini tengah menghadapi tantangan yang sangat berat.

Ia menilai, setidaknya ada dua tantangan yang dihadapi para pelaku sektor pertambangan batu bara, yakni melemahnya permintaan, serta penurunan harga komoditas yang cukup signifikan. Tercatat harga batu bara pada Februari 2020 sebesar USD66,89 per ton. Namun pada September kemarin, turun sekitar 35,95 persen ke level USD49,2 per ton.

Pelemahan harga tersebut dipicu terjadinya pasokan yang berlebih, serta belum adanya kepastian kapan pandemi ini akan berakhir.

Meski demikian, Ridwan tetap optimsitis sektor batu bara bakal memainkan peran penting dalam pemenuhan kebutuhan energi di masa depan. Ia pun mendorong asosiasi dan para pengusaha untuk melanjutkan program ketahanan cadangan batu bara nasional dan hilirisasi.

“Produksi kita bisa mencapai lebih 600 juta ton per tahun. Cadangannya masih cukup untuk jangka waktu yang panjang,” ujar Ridwan dalam dalam acara APBI-ICMA Award 2020, Selasa (27/10/2020).

Pemerintah, sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, sangat berharap bahwa komoditas batu bara, dapat diolah menjadi bahan jadi atau setengah jadi melalui proses hilirisasi di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut.

Jokowi pun mendorong pengembangan industri turunan, seperti peningkatan mutu, pembuatan briket, pembuatan kokas, pencairan batu bara, gasifikasi, dan campuran batu bara cair. Ia berkeyakinan hilirisasi batu bara dapat meningkatkan nilai tambah, mengurangi impor bahan baku, serta menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar. (SNU/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Elnusa Perkuat Produksi Migas Nasional Lewat Teknologi Coiled Tubing

Jakarta, Situsenergi.com PT Elnusa Tbk terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung peningkatan...

Waskita Karya Infrastruktur Lepas Saham di Waskita Sangir Energi Rp179,9 Miliar

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) resmi melepas kepemilikan sahamnya di...

ESDM Bekukan 190 Izin Tambang, ESG Jadi Syarat Mutlak di Industri Minerba

Jakarta, situsenergi.com Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin mendapat perhatian...

Astra Perkuat Transisi Energi, Targetkan 50 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Jakarta, Situsenergi.com Astra melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang bergerak di...