

Pemerintah Disarankan Hapus Premium
ENERGI May 13, 2018 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergy.com
Greenpeace Indonesia meminta pemerintah seharusnya menghapus Premium, dan tidak memberi peluang bagi masyarakat untuk kembali menggunakan bahan bakar minyak (BBM) beroktan 88 tersebut.
Menurut juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu, saat ini di hampir semua negara sudah menghapus Premium.
“Kebijakan tersebut akan berdampak negatif. Karena tidak hanya merusak mesin kendaraan bermotor, namun juga semakin memperburuk kondisi udara,” katanya Sabtu (12/5).
Dikatakan, untuk mesin kendaraan bermotor misalnya, hampir seluruh produk industri otomotif diperuntukkan bagi BBM dengan RON tinggi, yaitu seri Pertamax atau setidaknya Pertalite.
Dengan demikian, jika dipaksa menggunakan Premium, tambahnya, tentu akan mengakibatkan pembakaran tidak sempurna dan merusak mesin kendaraan. Di sisi lain, lanjut dia, hasil pembakaran yang tidak sempurna tersebut akan menghasilkan emisi karbon yang memperburuk kualitas udara.
“Tentu saja mengkhawatirkan, apalagi Jakarta sudah berada pada sepuluh besar kota dengan udara terburuk di dunia,” katanya.
Bahkan, lanjut dia, pada 2 Mei 2018, World Health Organization (WHO) merilis bahwa polusi udara adalah salah satu penyebab penyakit. Jadi 9 dari 10 kematian di dunia erat kaitannya dengan polusi udara.
Dia menyatakan, kualitas udara di kota-kota besar di Indonesia memang buruk, di Jakarta, misalnya, konsentrasi PM2.5 antara Januari 2017 hingga Januari 2018 sudah berada di angka 35 mikro gram (ug) per meter kubik atau jauh melebihi ambang batas World Health Organization (WHO), yakni 25 ug/m3.
“Itu sebabnya, penghapusan Premium tidak bisa ditawar lagi. Pemerintah seharusnya memiliki roadmap yang jelas tentang kebijakan energi,” pungkasnya.(adi)
No comments so far.
Be first to leave comment below.