Logo SitusEnergi
Pemerintah Berkomitmen Capai Target Netralitas Karbon di 2060 Pemerintah Berkomitmen Capai Target Netralitas Karbon di 2060
Jakarta, Situsenergi.com Direktur Konservasi Energi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nyoman Puspa Dewi mengatakan, sebagai bentuk komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mencapai... Pemerintah Berkomitmen Capai Target Netralitas Karbon di 2060

Jakarta, Situsenergi.com

Direktur Konservasi Energi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nyoman Puspa Dewi mengatakan, sebagai bentuk komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mencapai target netralitas karbon di dalam negeri, Indonesia menargetkan punya pembangkit energi bersih sebesar 587 gigawatt pada 2060.

“Semua listrik akan dihasilkan oleh pembangkit listrik energi baru terbarukan dengan berfokus kepada pembangunan energi terbarukan variabel,” kata Puspa dalam webinar B20 Indonesia yang dipantau di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Menurut dia, berdasarkan rencana pengembangan pembangkit energi bersih yang tertuang dalam peta jalan transisi energi, pemerintah menargetkan kapasitas PLTS sebesar 361 gigawatt, PLTA 83 gigawatt, PLTB 39 gigawatt, PLTN 35 gigawatt, PLTBio 37 gigawatt, PLTP 18 gigawatt, dan pembangkit arus laut sebesar 13,4 gigawatt.

“Sedangkan dari sisi pumped storage direncanakan bisa mencapai 4,2 gigawatt, baterai 140 gigawatt, dan hidrogen 52 gigawatt. Kami fokus untuk melakukan mitigasi perubahan iklim melalui komitmen mencapai target netralitas karbon,” papar Puspa.

“Teknologi super grid dan smart grid adalah pemodelan kami yang bisa menggambarkan potensial energi yang dipilih,” tambahnya.

BACA JUGA   Papua Terang, Indonesia Maju: Menteri ESDM Genjot Program Lisdes hingga 10 Ribu Titik

Kedua teknologi itu, kata dia, merupakan kunci meningkatkan penetrasi energi baru terbarukan yang menghubungkan listrik di setiap pulau di Indonesia.

“Super grid adalah jaringan transmisi area luas yang umumnya lintas benua atau multinasional. Jaringan ini memungkinkan perdagangan listrik dalam jumlah besar melintasi jarak yang jauh,” tukasnya.

“Sedangkan smart grid merupakan inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, komputer, dan siber untuk dapat melakukan pengendalian dan pengoperasian sistem tenaga listrik dalam menyalurkan tenaga listrik,” lanjut Puspa.

Lebih jauh ia mengatakan, berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM terkait kebutuhan investasi untuk mencapai target netralitas karbon, Indonesia setidaknya membutuhkan uang sebesar 1.177 miliar dolar AS atau 29 miliar dolar AS per tahun agar sektor kelistrikan bisa nir emisi pada 2060.

“Angka itu terdiri dari kebutuhan investasi di pembangkit energi terbarukan sebesar 1.042 miliar dolar AS dan transmisi yang mencapai 135 miliar dolar AS,” pungkasnya.(ERT/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *