Home ENERGI TERBARUKAN Pembangunan LNG di Bali, Ini Kata Menko Luhut
ENERGI TERBARUKAN

Pembangunan LNG di Bali, Ini Kata Menko Luhut

Share
Pembangunan LNG di Bali, Ini Kata Menko Luhut
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke lokasi rencana terminal Liquified Natural Gas (LNG) yang akan dibangun di Provinsi Bali. Dalam kunjungan tersebut, Menko Luhut meninjau secara langsung lokasi rencana infrastruktur LNG di perairan Serangan/Sidakarya dan Pelabuhan Benoa dengan menggunakan speedboat.

Rencana pembangunan terminal LNG ini dilakukan dalam upaya mendukung penggunaan energi bersih dan bentuk implementasi program net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. Pada kondisi normal, kebutuhan listrik di Bali mencapai 1.100 megawatt dan diperkirakan pertumbuhan tenaga listrik Bali tahun 2045 sebesar 24 TWh sehingga LNG akan menjadi sumber energi listrik bagi masyarakat Bali.

Beberapa kajian telah dilakukan oleh Pemprov Bali terkait rencana lokasi pembangunan LNG di Sidakarya namun masih diperlukan analisa yang komprehensif terutama terkait sustainable quality tourism, ekosistem mangrove, aspek keamanan dan keselamatan pelayaran, serta efisiensi biaya.

Pertamina Siaga

“Oleh sebab itu, kami ingin segera ada kajian yang melibatkan bukan hanya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) , tetapi juga dari akademisi,” tutur Menko Luhut dalam pernyataannya Jumat (28/04/2023).

Terminal LNG nantinya akan dibangun di lepas pantai Bali melalui perbaikan konfigurasi midstream offshore dengan mempertimbangkan kelestarian mangrove maupun keindahan area wisata. Alasan lain yang mendasari adalah tidak akan mengganggu lalu lintas kapal dan biaya pembangunan lebih efisien.

Setelah ini, Kemenko Marves akan mengoordinasikan pembahasan lanjutan atas usulan offshore dari PLN tersebut dengan melibatkan kementerian/lembaga dan para pihak terkait.

Melihat kondisi laut yang ada, Menko Luhut juga menyinggung tentang pengolahan sampah. Sebelumnya, telah diresmikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Tahura Ngurah Rai, dan Padang Sambian. Ketiga lokasi tersebut mampu menampung sampah sebanyak 1.020 ton per hari.

“Melalui TPST ini harapannya penanganan sampah tidak menjadi masalah bagi kabupaten, kota, maupun Provinsi Bali,” pungkas Menko Luhut.(SA/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...

Saham Melejit 30%! Investasi Pertamina NRE di Filipina Panen Untung Besar

Jakarta, Situsenergi.com Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali mencetak kinerja...